MALIOBORO.NEWS – Sepanjang tahun 2015 hingga tahun 2018 lalu, BRI berhasil menyakurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 235,45 triliun. Dari tahun ke tahun, nasabah KUR terus mengalami peningkatan. BRI mencatat sudah setidaknya sudah ada 12,5 juta debitur yang memanfaatkan kredit murah ini.
Executive Vice President Bisnis Kecil dan Kemitraan BRI, Hari Purnomo menuturkan BRI berusaha keras untuk terus meningkatkan penyaluran kredit yang menjadi mandat dari pemerintah tersebut. Kendati berusaha keras menggenjot penyaluran, namun BRI tetap berusaha menjaga performa kredit ini.
Selama ini, pemerintah sudah banyak melakukan penyederhanaan regulasi serta proses bisnis. Sehingga pihaknya wajib meningkatkan aksesibikitas debitur di sektor produksi. Upaya peningkatan aksesibilitaspun dilakukan dengan memperbanyak saluran.
“Adanya ratusan ribu agen BRILink yang menyusuri daerah-daerah terpencil untuk menjangkau calon debitur KUR serta digitalisasi proses kredit berbasis internet untuk kredit mikro serta BRISPOT memang kami upayakan untuk mempermudah masyarakat mengakses layanan BRI,”paparnya.
Tahun lalu, berkat penyederhanaan aturan dari pemerintah, tahun lalu BRI berhasil menyalurkan KUR tertinggi. Tahun 2018 lalu, BRI mampu menyalurkan KUR sebesar Rp 80,81 triliun. Dengan rasio kredit macet (Non-Performing Loan/NPL) dari KUR yang disalurkan BRI hanya sebesar Rp 0,29 persen.
Hari menambahkan, BRI terus berupaya meningkatkan penyaluran KUR ke sektor produksi sesuai dengan mandat dari pemerintah. Di mana pemerintah menginginkan penyaluran KUR sektor produksi harus lebih dominan, minimal 60 persen dari platform yang dialokasikan. (erf)