MALIOBORO.NEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan setidaknya ada 24 emiten yang berkonsentrasi dalam proyek infrastruktur mendapatkan dana segar dari Pasar Saham Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut sejalan dengan program dari OJK yang ingin meningkatkan peran pasar modal dalam memberikan pembiayaan.
Kepala OJK, Wimboh Santosa mengungkapkan, pihaknya memang berupaya keras untuk meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan infrastruktur di tanah air. Selain pembiayaan infrastruktur, OJK juga berharap agar pasar modal mampu menjadi jawaban kebutuhan pembiayaan bagi korporasi serta usaha kecil dan menengah.
“Setidaknya ada 24 emiten sektor infrastruktur yang melakukan fund raising melalui pasar modal,”tuturnya.
Dengan adanya 24 emiten yang mendapatkan pembiayaan infrastruktur tersebut maka upaya OJK sudah mulai menunjukkan hasil. Pihaknya mencatat, dari 24 emiten tersebut, pasar modal telah menggelontorkan pembiayaan sekitar Rp 28,05 triliun. Nilai yang cukup besar bagi pembiayaan.
Selain itu, tahun ini OJK juga mencatat BEI telah menerbitkan KIK DIRE dengan nilai sekuritisasi sebesar Rp 0,62 triliun, EPA SP dengan nilai sekuritisasi sebesar Rp 3,57 trilun serta KIK-EBA Infrastruktur dengan nilai sekuritisasinya mencapai Rp 7,44 triliun. Hal ini tentu sangat membantu likuiditas pasar.
“Kami telah mempercepat penyelesaian transaksi di BEI. Hasilnya perhari meningkat 37,47 persen dari Rp 9,2 miliar menjadi Rp 12,8 miliar,”paparnya.(erf)