Anti Mainstream! Bukan Uang atau Perhiasan Pasangan di Klaten Menikah dengan Mahar Ini

pasangan menikah mahar

MALIOBORO.NEWS – Sepasang Kekasih di Klaten, Jawa Tengah, pada Minggu (22/1211) melangsungkan pernikahan dengan mahar yang unik, berupa dua produk ETF (Exchange Traded Fund). Mereka ingin pernikahan dengan mahar produk dari pasar modal ini dapat menyebarkan manfaat berinvestasi di pasar modal dan mempopulerkan produk ETF. Giri Wahyu Priambada menikahi Nurmelia Widiarini di Pendopo Marsudi Utomo dengan memilih dua produk investasi ETF sebagai maharnya.

“Saya memilih mahar ETF karena ETF merupakan instrumen investasi perpaduan antara saham dengan reksadana yang cocok menurut kami. Perpaduan tersebut berupa reksadana yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, artinya ETF tersebut dikelola manajer investasi secara profesional namun nilai dan rincian portofolionya kita tahu. Cocok dengan profil kami yang tidak bisa memantau pasar terus-menerus namun bisa mengetahui isi portofolio reksadana tersebut,” kata mempelai pria, Giri.

Gencarnya sosialisasi dari Bursa Efek Indonesia melalui Galeri Investasi di kampus membuat mahasiswa melek investasi. Contohnya Giri dan Nurmelia yang mulai mengenal pasar modal sejak 2013 melalui Galeri Investasi BEI-STIE YKPN yang merupakan salah satu binaan Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta. Sejak itu pula mereka aktif dalam edukasi dan sosialisasi ke teman-temannya terkait pentingnya investasi.

Berbekal pengalaman yang lumayan itu mereka tidak sembarang membeli ETF. Mereka membeli ETF R-LQ45X karena ingin mendapat return persis dengan Indeks LQ45 yang berisi 45 saham terliquid di BEI. Selain itu mereka juga membeli ETF XIIF yang berisi saham sektor keuangan yang percaya mempunyai daya tahan lebih di tengah ketidakpastian ekonomi politik global dibanding saham sektor lain.

“Dengan membeli ETF kami tidak perlu pusing-pusing menganalisis saham satu per satu. Cukup beli ETF berbasis indeks tertentu dan ETF tersebut akan mengikuti return dari indeks acuannya,” tambah Giri.

“Pembeliannya pun mudah, semudah membeli saham di sekuritas dengan harga terjangkau” timpal Nurmelia.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan jika banyaknya milenial yang sadar berinvestasi dan menjadikan gaya hidup menunjukkan literasi dan inklusi keuangan meningkat. Tren milenial berinvestasi ini membuat BEI akan terus mendukung literasi dan inklusi keuangan. Keputusan menjadikan ETF sebagai mahar, membuat pernikahan ini menjadi spesial dan unik dari biasanya karena umumnya mahar yang diberikan berupa uang, emas, atau seperangkat alat shalat.

“ETF itu disebut juga sebagai reksadana Bursa di mana reksadana tersebut diperdagangkan di Bursa Efek layaknya saham dan investor dapat melihat detail instrumen apa saja yang dibeli oleh ETF tersebut di website bursa. Pastinya sangat terjangkau bagi milenial karena ETF dapat dibeli mulai dari Rp10.000,” kata Hasan.

Sementara itu Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan pihaknya melihat fenomena ini sebagai tren positif yang menunjukkan bahwa investasi pasar modal kini sudah lebih dikenal dan dijadikan salah satu pilihan investasi serta gaya hidup oleh masyarakat. Setelah beberapa waktu lalu sempat viral pasangan yang menikah dengan mahar saham, saat ini ada pasangan yang anti-mainstream yaitu menikah dengan mahar Reksadana ETF.

“Kami berharap edukasi yang konsisten dapat memberikan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengatur asset financial dan berinvestasi sejak usia produktif untuk mewujudkan berbagai kebutuhan di masa depan, seperti menikah,” kata Irfan.

Bagi kawula muda dan pasangan yang ingin menikah, mungkin bisa meniru konsep “Investing for Wedding” pasangan – pasangan ini yang menikah dengan mahar saham dan reksadana. Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta mengajak milenial untuk senantiasa mempersiapkan masa depan dengan menyisihkan uang atau gaji setiap bulan untuk berinvestasi dan mengurangi konsumsi secara berlebihan, serta menempatkan investasinya di tempat yang benar (bukan investasi bodong), salah satunya investasi di ETF.

“Ini mindset yang sangat positif yang merupakan tahapan baru menjadi gaya hidup (lifestyle), di mana para milenial mulai memikirkan aset produktif untuk mahar,” pungkas Irfan (ah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *