MIGAS  

Antisipasi Lonjakan, PT Pertamina Tambah Pasokan Gas Melon

elpiji-habis

MALIOBORO – PT Pertamina Marketing Operation Region IV wilayah Jateng DIY menjamin ketersediaan LPG 3Kg di wilayah DIY. Jaminan ini mereka berikan mengingat adanya peningkatan konsumsi LPG 3 kg di wilayah Jateng dan DIY setiap akhir tahun. Peningkatan konsumsi ini tidak lepas dari karakteristik kedua wilayah ini sebagai destinasi wisata terkemuka di tanah air.

Unit Manager Comm & CSR MOR IV PT Pertamina (Persero), Andar Titi Lestari mengatakan, pendistribusian LPG 3 kg merupakan penugasan yang diamanatkan Pemerintah ke Pertamina sesuai dengan kuota yang telah ditentukan. Pertamina berkomitmen penuh dalam hal pendistribusian.

“Namun demikian, dukungan penuh dari masyarakat, dan Pemda sebagai pengawasan di lapangan sangatlah diperlukan agar pendistribusian LPG 3 kg dapat tepat sasaran,” tuturnya.

Terlebih lagi lanjutnya, LPG 3 kg ini sangat perlu disadari oleh masyarakat bawha peruntukannya bagi rakyat miskin dan para usaha mikro, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang penyediaan dan pendistribusian LPG. Selama ini, kebijakan penerapan distribusi LPG 3 kg berbeda dengan LPG non-PSO di mana Pertamina mengikuti Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian LPG.

Pada pasal 18 – 20 tentang pendistribusian LPG dan pengguna LPG tertentu dalam hal ini LPG 3Kg. Pertamina hanya bertanggung jawab melakukan pengawasan sampai dengan pangkalan LPG 3 kg. Sehingga, ketika ada kenaikan harga di tingkat pengecer, maka hal tersebut sudah bukan menjadi tanggung jawab mereka.

“Jika di tingkat pangkalan sudah mengalami kenaikan, maka kami akan menegur langsung,” tandasnya.

Sementara untuk menghadapi lonjakan konsumsi LPG 3 Kg selama Natal dan Tahun baru, pihaknya akan melakukan penambahan fakultatif 6% dari alokasi normal atau tambahan sebanyak 169.640 tabung. Penambahan Fakultatif di wilayah DIY disebar ke beberapa wilayah di wilayah ini.

Kabupaten Bantul akan mendapat tambahan 53.800 tabung dari alokasi normal 694.800 tabung, Kabupaten Gunung Kidul mendapat tambahan 15.440 tabung dari alokasi normal 291.920 tabung, Kabupaten Kulon Progo mendapat tambahan 15.160 tabung dari alokasi normal 281.920 tabung,

“Kabupaten Sleman mendapat tambahan 55.160 tabung dari alokasi normal 922.120 tabung dan Kota Yogyakarta mendapat tambahan 30.080 tabung dari alokasi normal 545.800 tabung,” tambahnya.

Ketahanan suplai dan stok LPG di DIY ditunjang dengan keberadaan 105 SPBU di wilayah DIY sebagai alternatif pilihan masyarakat mendapatkan LPG 3 kg. SPBU ini sebagai stabilisator yang kami tugaskan layaknya Pangkalan yang juga menjual LPG 3 kg sesuai dengan harga HET yang berlaku, yaitu Rp15.500, dan mengisi log book. Sehingga, pengguna LPG 3 kg juga tetap menyertakan kartu identitas sebagai data penunjang.

“Kami harap masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa karena Pertamina selalu mengevaluasi kebutuhan sebenarnya pengunaan LPG 3 Kg. Apabila dirasa kurang, Pertamina akan menyuplai LPG 3 kg secukupnya sesuai kebutuhan di wilayah tersebut.” tutupnya.

(erfanto linangkung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *