MALIOBORONEWS.ID, Yogyakarta – Sebuah ajang kreatif penuh makna, Karya Filosofi, sukses digelar oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Humas Indonesia. Kompetisi ini menghadirkan ratusan karya foto dan video yang mengabadikan keindahan Sumbu Filosofi Yogyakarta, sebuah warisan budaya dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Puncak penghargaan dilaksanakan pada Jumat (13/12/24) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Yogyakarta.
Sekda DIY, Beny Suharsono, menyerahkan penghargaan kepada para pemenang. Dalam sambutannya, Beny menekankan pentingnya pelestarian Sumbu Filosofi yang menggambarkan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam.
“Penetapan ini tidak hanya untuk melestarikan warisan budaya, tetapi juga menjadi inspirasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan,” ujar Beny. Ia menambahkan bahwa konsep Sumbu Filosofi berlandaskan lima unsur utama: api, tanah, air, angin, dan angkasa.
Perjalanan Kompetisi
Kompetisi ini membuka pendaftaran pada 10 Oktober hingga 23 November 2024, dengan tema Kelana Humas Nguri-uri Kaistimewan Jogja. Subtema meliputi berbagai ikon Sumbu Filosofi seperti Tugu Jogja, Panggung Krapyak, Malioboro, hingga Alun-Alun Keraton. Seleksi administrasi menghasilkan 361 peserta dengan 306 karya foto dan 55 karya video yang kemudian dinilai oleh dewan juri.
Menurut Kepala Biro Umum, Humas, dan Protokol Setda DIY, Teguh Suhada, proses penilaian dilakukan secara ketat. “Juri menilai berdasarkan muatan filosofi, kehumasan, kreativitas konten, dan orisinalitas. Dari 12 besar, kami menentukan tiga besar terbaik di tiap kategori, termasuk penghargaan khusus seperti Best Storytelling, Best Visual, dan Best Engagement,” jelasnya.
Para Pemenang
Kompetisi ini melahirkan talenta-talenta berbakat. Berikut daftar para juara:
Kategori Fotografi
Juara 1: Eko Susanto
Juara 2: Panji Arighi Imawan
Juara 3: Nico Darmawan Cornelius Putra
Kategori Videografi
Juara 1: Eduardus Kristyadi
Juara 2: Acyuta Salsabila Tara Dewi
Juara 3: Zahra Irani
Penghargaan khusus:
Best Storytelling: Valentina Endah Winarni Siwibudi (fotografi) dan Alifah Maistri Restu Bintarno (videografi)
Best Engagement: Dinar Wahyu Herlambang (fotografi) dan Dwi Nur Rohman (videografi)
Best Visual: Joni Parlindungan Manurung (fotografi) dan Maria Clarissa Elvita Wijayanti (videografi)
Kisah Inspiratif dari Para Juara
Eduardus Kristyadi, Juara 1 kategori videografi, menyampaikan rasa syukurnya. Ia menyoroti hubungan antara Tugu Jogja sebagai ikon kota dengan Panggung Krapyak, menunjukkan makna filosofis Sangkan Paraning Dumadi. “Kami berharap karya ini semakin mengenalkan Sumbu Filosofi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Eko Susanto, Juara 1 kategori fotografi, mengabadikan refleksi para santri di Krapyak dengan teknik mirroring. “Ajang ini sangat penting untuk mengenalkan sejarah dan filosofi Jogja, terutama bagi generasi muda,” tuturnya.
Harapan Masa Depan
Kompetisi Karya Filosofi diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus menggali potensi kreatif masyarakat. Dengan fokus pada pelestarian dan promosi Sumbu Filosofi, acara ini mampu menjadi jembatan antara tradisi dan kreativitas modern. Sebuah langkah nyata untuk menjaga warisan budaya sekaligus memotivasi generasi muda untuk lebih mencintai identitas lokal. (aha)