MALIOBORO – Bank BPD DIY menerjunkan Tim subuh untuk memerangi rentenir di pasar-pasar tradisional di Yogyakarta. Tim ini dibentuk sebagai salah satu bukti keseriusan Bank BPD DIY dalam memberantas praktik rentenir yang selama ini telah menjamur Dan sulit dihilangkan.
Tim Subuh ini akan mendatangi para pedagang pasar tradisional setiap menjelang subuh. Mereka akan mendatangi para pedagang untuk memenuhi kebutuhan pendanaan modal berjualan Hari tersebut. Tim Subuh akan datang sebelum rentenir-rentenir datang ke pasar.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Bambang Setiawan mengatakan, sampai saat ini keberadaan rentenir di pasar tradisional yang ada di Yogyakarta memang sulit dihilangkan. Meskipun mereka tahu jika bunga rentenir sangat tinggi, namun masih saja ada pedagang yang terjerat rentenir tersebut.
“Kami sadar, untuk menghilangkan rentenir cukup sulit,” ujarnya.
Satu-satunya cara menghilangkan rentenir adalah dengan memberikan pinjaman tetapi sistem pemberiannya dipermudah layaknya yang dipraktikkan rentenir. Akan tetapi, meski dipermudah, bunga yang diberikan tidak mencekik layaknya rentenir.
Bunga yang diberikan pun sama dengan bunga kredit biasa. Bank BPD DIY memiliki skema pembiyaan baik melalui kredit UMKM ataupun Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki bunga cukup terjangkau. Untuk KUR saat ini bunganya hanya 9 persen, dan kemungkinan akan turun tahun depan menjadi 6 persen seperti yang pemerintah janjikan.
Sebagai bank milik pemerintah, maka Bank BPD DIY memang harus turut berperan aktif untuk mengurangi praktik rentenir di masyarakat. Karena, sejatinya rentenir tersebut bukan menolong masyarakat, tetapi menjerumuskannya ke jurang kehancuran.
(erfanto linangkung)