WISATA  

Becak Dan Andong Di Malioboro Akan Diatur

MALIOBORO – Becak dan andong di kawasan Malioboro nantinya akan diatur keberadaannya. Pemerintah akan berencana mendirikan kantong parkir untuk becak, serta pemberhentian khusus untuk andong-andong yang ada di kawasan pedestrian Malioboro ini. Sehingga becak dan andong nanti bisa tertata dengan rapi tidak seperti sekarang ini.

Manajer PT F Syukri Balak (kontraktor pedestrian kawasan barat) Edi Purnomo mengatakan, sampai saat ini pembangunan pedestrian sebelah barat di Malioboro sudah selesai sekitar 55 %. Pemasangan teraso saat ini sudah ada sekitar 8.600 meter persegi dari target sekitar 16.000 meter persegi yang seharusnya akan dilakukan.

“Setelah pemasangan teraso, nanti akan diperhalus dengan cara diselep dan dibersihkan. Baru nanti ditambah lingkaran-lingkaran atau batu seperti di titik nol. Lanjutannya pasang kursi dan peralatan lainnya,”ujarnya.

Di kawasan pedestrian ini, nantinya akan ada 12 coakan (cekungan) pemberhentian andong yang sengaja dibangun andong-andong yang sedang antri mencari penumpang. Selain itu, ada 11 coakan pemberhentian becak. Ia mengakui, jika jumlah coakan atau pemberhentian becak dan andong tersebut tidak akan mencukupi dari jumlah andong yang ada di Malioboro.

Rencananya, becak dan andong tersebut antri satu persatu bergantian menempati coakan yang telah disediakan di pinggir pedestrian. Selain itu, pemerintah melalui Dinas Perhubungan juga akan membangun tempat parkir khusus becak di bekas monumen KB. Tempat parkir tersebut nantinya akan mampu menampung 20 atau 30 andong.

“Di coakan tersebut nanti akan menampung 32 andong dan 70 becak dengan sistem bergantian yang telah ditetapkan oleh pemerintah,”tambahnya.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Energi dan Sumber Daya Alam, Muhammad Mansyur mengatakan, kawasan Malioboro memang nantinya akan dibuat ramah untuk kendaraan tradisional yang sudah menjadi ciri khas dari DIY. Namun demikian, keberadaannya memang perlu diatur agar tidak terjadi kesemrawutan.

“Malioboro akan dikembalikan sebagaimana mestinya. Sementara di kawasan depan Kantor Pos nanti juga akan dikemas layaknya titik nol atau sering disebut plaza,”terangnya.

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan, kesadaran masyarakat seperti dari para pedagang kaki lima, tukang becak, kusir andong, dan pengunjung terhadap berbagai infrastruktur dan kebersihan di kawasan Malioboro masih sangat kurang. Seringkali, infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah sudah rusak bahkan hilang. (fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *