Bekraf Kenalkan Start Up Bidang Makanan Asal DIY Di Ajang Internasional

MALIOBORO – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mulai memperkenalkan start up bidang makan asal DIY, Matchamu ke dunia internasional, Start up ini diperkenalkan dalam ajang internasional.

Melalui pameran paviliun Indonesia di Food Hotel Asia (FHA) Singapura yang digelar 24-27 April 2018 ini  ternyata mendapat sambutan positif dari para pengunjung yang hadir di Food Hotel Asia (FHA) 2018.

Menurut Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf Boni Pudjianto, Bekraf senantiasa memberikan pendukungan promosi kepada para pelaku kreatif bidang kuliner. Selain memperkenalkan start up bidang kuliner dari Indonesia, ajang ini juga untuk memperkankan kekayaan kuliner Indonesia.

“Berbagai produk kuliner seperti kopi dan soto dipenuhi antrian. Tidak hanya kopi dan soto, aneka sambal, makanan berbahan ketela dan produk teh hijau juga dikenalkan pada pengunjung dalam pameran kuliner terbesar se-Asia Tenggara ini.  Ajang ini digelar di Singapore Expo Centre dilaksanakan setiap 2 tahun sekali ini menghadirkan ragam kuliner dari berbagai negara di dunia,”tutur Boni dalam rilisnya, Rabu (25/4/2018).

Boni menyebutkan, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melalui Deputi Pemasaran mendukung pelaku ekraf subsektor kuliner untuk mewakili Indonesia di perhelatan tersebut dengan mengirimkan 3 brand, yaitu Matchamu dari Yogyakarta, Ladanglima dari Surabaya, dan Chillibags dari Bogor.

“Ketiga brand ini merupakan hasil terbaik dari Food Startup Indonesia (FSI) tahun 2017. Tidak hanya 3 brand tersebut Bekraf juga mengirimkan delegasi Upnormal Coffee Roasters, proyek validasi soto Indonesia garapan Foodlab Indonesia, dan perusahaan-perusahaan dukungan Atase Perdagangan KBRI Singapura untuk mengisi Paviliun Indonesia di Hall 5, 5D2-07, Food Hotel Asia 2018,”tambahnya.

FSI adalah acara yang digelar Bekraf untuk meningkatkan subsektor kuliner dengan menghubungkan perusahaan rintisan (startup) kuliner kepada ekosistem kuliner terpadu serta meningkatkan akses permodalan non perbankan.

“Agar mampu bersaing tidak hanya dikancah lokal tapi juga di pasar global maka mereka kami bawa ke ajang Festival tingkat internasional,” tegasnya.

Setelah mengirimkan delegasi Indonesia di FHA 2018, Deputi Pemasaran Bekraf juga akan mengikutsertakan produk FSI dalam program Kreatifood, yang diiniasi khusus untuk memasarkan produk-produk dalam negeri.

Menyambut pavilion Indonesia di acara ini, Duta Besar RI untuk Singapura, I Ngurah Swajaya datang berkunjung bersama AtasebPerdagangan RI untuk Singapura Sugih Rahmansyah mengatakan, kegiatan untuk mempromosikan karakteristik Indonesia itu sangat perlu digalakkan. Karena validasi untuk diplomasi soto tidak hanya di pameran tetapi juga dalam berbagai acara kenegaraan

“Dalam penyajian produk soto ini juga disajikan kuesioner dalam mendukung validasi, seperti memberikan pertanyaan kepada para pengunjung untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam membuka bisnisbsoto di luar Indonesia. Dari 75 jenis soto yang ada di Indonesia, kali ini baru disajikan 2 sampel yaitu Soto Banjar dari Kalimantan Selatan dan Soto Ambengan dari Jawa Timur, suatu saat soto dari daerah lain,”ujarnya.(fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *