Bersama DLHK, PLN Lakukan Aksi Bersih Pantai Baros

PLN Lakukan Aksi Bersih Pantai

MALIOBORO.NEWS – PT PLN Unit Pembangunan Jawa Bagian Tengah II bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY dan masyarakat melakukan aksi bersih-bersih pantai Baros di Kabupaten Bantul. Aksi bersih-bersih ini merupakan bagian dari peringatan Hari Bumi dan Coporate Sosial Responsibility (CSR) perusahaan.

Senior Manager Perencanaan PLN UJB Jawa Bagian Tengah II, Is Faisal mengatakan, pihaknya sengaja turut serta menyelenggarakan aksi bersih sungai tersebut karena PT PLN memang sangat konsen terhadap lingkungan. PLN memiliki kewajiban untuk meningkatkan usaha yang berwawasan lingkungan.

“Selain aksi bersih pantai kami juga aktif melakukan penanaman pohon di berbagai tempat,”tambahnya.

Untuk kegiatan ini, 100 orang karyawan PLN UJB Jawa Bagian Tengah menggandeng masyarakat sekitar dan juga DLHK baik DIY maupun Kabupaten Bantul. Keterlibatan masyarakat sekitar tersebut merupakan bentuk dari kampanye kesadaran lingkungan

Kepala DLHK DIY, Sutarto mengakui pencemaran sungai masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY. Sampah sungai masih menjadi sumber pencemaran di laut karena selama ini semua sungai bermuara ke laut.

jika saat ini masyarakat masih memanfaatkan sungai sebagai lokasi pembuangan sampah yang muaranya memang menuju ke laut. Oleh karena itu, DLHK berusaha keras melakukan pengurangan sampah ataupun limbah lainnya yang ada di sungai. Jum’at (26/4/2019), DLHK didukung oleh PT PLN UJP II melakukan aksi bersih-bersih pantai Baros, kawasan hutan Mangrove di sekitar muara sungai Opak.

“Kita berusaha keras bagaimana agar sungai, laut itu bersih dari sampah. Kita lakukan aksi bersih-bersih dengan melibatkan masyarakat. Dan kita bersyukur didukung oleh PLN, yang menunjukkan kepeduliannya,”tuturnya, Jum’at (26/4/2019).

Berbagai upaya dilakukan oleh DLHK untuk mengurangi produksi sampah yang masuk ke sungai dan ke laut. Di antaranya adalah dengan gerakan memilah sampah ataupun inisiasi bank sampah. Hanya saja memang kesadaran masyarakat masih kurang untuk mengelola sampah.

Ia mengakui sungai-sungai di DIY kondisinya memprihatinkan di mana masih banyak sampah yang masuk. Di samping juga masih banyak limbah rumah tangga yang sengaja disalurkan atau dibuang ke sungai. Sehingga hal inilah yang menjadi target mengurangi sampah rumah tangga yang masuk ke sungai.

“Kalau industri itu sudah jelas, harus ada persyataran IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah),”tandasnya.

Saat ini, pihaknya memang tengah mengklasifikasikan sungai-sungai yang ada di DIY berdasarkan tingkat kualitasnya. Namun upaya pengklasifikasian sungai tersebut terkendala akan tuntutan dari pemerintah pusat terkait dengan upaya peningkatan klasifikasi sungai.

“Untuk meningkatkan klasifikasi sampah, pemerintah dituntut harus mengurangi sumber-sumber pencemaran,”tambahnya. (Erf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *