SAHAM  

Bursa Efek Indonesia Targetkan 2 juta Investor Tercipta dalam 3 Tahun

2 juta Investor

MALIOBORO.NEWS – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat inklusi keuangan sektor pasar modal di Indonesia mencapai angka yang menggembirakan. Per bulan Oktober 2019 secara nasional tercatat 1.056.900 investor yang aktif bertransaksi di bursa. BEI menargetkan sejumlah 2.000.000 investor bisa tercapai di akhir tahun 2023. Untuk itu BEI akan melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkesinambungan untuk mencapai target tersebut.

Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta per bulan September 2019 mencatat sebanyak 46.463 investor di DIY, meningkat dari 36.911 investor pada tahun 2018 (YoY). Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Yogyakarta Irfan Noor Riza mengatakan, pihaknya terus berusaha meningkatkan inklusi keuangan sektor pasar modal di Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

“Hingga bulan September 2019 Rata-rata per bulan, transaksi pasar modal di DIY senilai Rp1,358 triliun meningkat 95,19% dari rata-rata bulan yang sama tahun lalu,” tuturnya.

Budi Saptono, Deputi Direktur Lembaga Jasa Keuangan OJK DIY menuturkan bahwa OJK sebagai lembaga yang mengatur, mengawasi, dan melindungi sebagai dasar operasional industri keuangan dan konsumen bisa terlindungi.

“OJK dan pemerintah daerah membantu meningkatkan ekonomi dan keuangan daerah. OJK juga mendirikan Tim Waspada Investasi untuk membantu masyarakat mendapatkan lembaga keuangan yang legal berizin resmi sehingga investasinya aman dan dijamin,” tutur Budi.

Kepala Bagian Pengawasan IKNB, Pasar Modal dan EPK OJK DIY, Noor Hafid menambahkan bahwa OJK untuk melindungi konsumen melakukan upaya-upaya preventif seperti edukasi dan literasi, seperti yang dilakukan oleh BEI agar masyarakat terlindungi sejak dini dalam melakukan investasi. OJK juga melakukan upaya represif dengan melakukan penindakan kepada industri keuangan yang ilegal dan melanggar aturan OJK.

“Harapan dari edukasi dan literasi keuangan seperti yang dilakukan BEI ini, permasalahan perselisihan (dispute) bisa diminimalkan. Kami berharap tingkat literasi inklusi masyarakat di pasar modal bisa meningkat karena saat ini masih merupakan yang terkecil di antara industri keuangan,” ujar Noor Hafid

Baca Juga : BEI Gandeng OJK DIY Tingkatkan Inklusi Keuangan di Pasar Modal

Selanjutnya Irfan mengungkapkan terdapat beberapa kegiatan yang diselenggarakan pihaknya untuk meningkatkan inklusi dan literasi di sektor pasar modal. Salah satunya melalui roadshow edukasi selama bulan Oktober 2019 dalam bentuk Sekolah Pasar Modal, Forum Calon Investor, Edukasi Publik, serta Seminar dan Talkshow Pasar Modal.

“Untuk menggaet investor milenial, kami juga membuat Sekolah Pasar Modal (SPM) Tematik, di antaranya SPM dan workshop Meracik Kopi, SPM dan workshop membuat Vlog, dan terakhir SPM dan workshop Fotografi Produk . Ternyata animonya luar biasa, sehingga ke depan kami akan membuat SPM tematik yang menarik lainnya,” kata Irfan.

Selama bulan Oktober 2019, BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta telah menyelenggarakan 29 kegiatan roadshow edukasi pasar modal di DIY dan sekitarnya. Dari kegiatan roadshow edukasi pasar modal ini pihaknya mencatat 2.971 peserta yang terlibat dengan tingkat inklusi atau investor baru yang tercipta sejumlah 1.547 investor.

“Tiga puluh lima persen dari akun investor yang tercipta itu terdeteksi dari kalangan milenial. Bagi BEI angka ini sangat mengembirakan karena ke depan generasi ini akan menjadi duta-duta kami sebagai investor pasar modal yang berhasil. Lima atau sepuluh tahun lagi mereka akan menjadi aset penting pasar modal,” lanjutnya.

Untuk lebih memperkuat peran sentral Galeri Investasi (GI) BEI bagi masyarakat yang bertujuan untuk menumbuhkan investor pasar modal di DIY, BEI Kantor Perwakilan Yogyakarta berupaya melakuan inovasi dengan memperluas fungsi GI BEI yang ada di perguruan tinggi. Pihaknya akan mengembangkan fungsi GI BEI sehingga minimal mempunyai 5 fungsi, yaitu sebagai galeri investasi, sebagai pusat data penelitian, sebagai pusat sertifikasi di pasar modal, sebagai pusat pengabdian masyarakat, dan terakhir sebagai pusat inkubator bisnis.

Sampai dengan bulan Oktober 2019 ini Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan DIY mencatat jumlah GI BEI di DIY dan sekitarnya ada 36 GI BEI yang ada di perguruan-perguruan tinggi.

“Kami berencana menambah 3 GI BEI lagi sampai akhir tahun 2019 ini,” pungkas Irfan. (ah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *