MALIOBORO.NEWS – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung saat ini mengakibatkan pertumbuhan ekonomi global terkontraksi cukup dalam. Pelemahan aktivitas ekonomi masih terjadi akibat pembatasan sosial yang menekan kinerja sektor jasa keuangan. OJK bersama industri keuangan secara proaktif mendukung pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diinisiasi oleh pemerintah untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 melalui berbagai kebijakan, program maupun kegiatan. Upaya tersebut direalisasikan seiring dengan diselenggarakan rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan tahun ini yang jatuh pada bulan Oktober dengan tema “Satukan Aksi Keuangan Inklusi untuk Indonesia Maju (AKSESSKU)”.
Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) tanggal 28 Januari 2020, target inklusi keuangan pada tahun 2024 dapat mencapai sebesar 90%, sehingga perlu adanya strategi literasi dan inklusi keuangan yang dapat mendorong masyarakat yang well literate dan financially inclusive yang pada akhirnya akan mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan awareness masyarakat terhadap produk dan/atau layanan jasa keuangan sebagai salah satu upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta meningkatkan peran IJK dalam implementasi Perpres SNKI untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), hari ini (7/10) OJK DIY bersama dengan Pemerintah Daerah DIY serta instansi terkait yang tergabung dalam susunan keanggotaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) DIY menggelar Pembukaan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2020 yang berlokasi di Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta disertai protokol kesehatan yang ketat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X; Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Parjiman, Direktur Utama PT BPD DIY, Santoso Rohmad, Perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga serta Kementerian Agama DIY. Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan secara simbolis 3 program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) DIY diantaranya program business matching melalui optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor pertanian, program KEJAR (Satu Rekening, Satu Pelajar) serta program kredit/pembiayaan melawan rentenir melalui optimalisasi Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE).
Simbolisasi penyerahan KUR diserahkan kepada empat perwakilan debitur KUR Pertanian oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk selaku perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sedangkan simbolisasi KEJAR (Satu Rekening, Satu Pelajar) sebanyak 1800 rekening diserahkan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X; Kepala OJK Daerah Istimewa Yogyakarta, Parjiman serta Direktur Utama PT BPD DIY, Santoso Rohmad kepada tiga perwakilan siswa/murid. Dalam kesempatan yang sama, Santoso Rohmad juga menyerahkan Kredit PEDE secara simbolis kepada dua perwakilan debitur PT BPD DIY.
“Kredit PEDE ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap produk lembaga jasa keuangan khususnya perbankan, sehingga masyarakat tidak lagi meminjam pada rentenir. Kami mengupayakan proses pengajuan kredit PEDE ini lebih cepat dan mudah, sehingga masyarakat benar-benar mendapatkan manfaat dari produk tersebut.” Ujar Santoso.
Kegiatan di Bulan Inklusi Keuangan bertujuan membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat dan atau konsumen termasuk pelajar dan UMKM untuk dapat memanfaatkan produk jasa keuangan yang disediakan oleh industri jasa keuangan sesuai kebutuhan sehingga dapat mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Kegiatan inti yang dapat dilakukan selama Bulan Inklusi Keuangan diantaranya program khusus penjualan produk/jasa keuangan berinsentif selama bulan Oktober antara lain melalui pemberian diskon, cashback, point, bonus atau reward; fasilitasi pemberian kredit/pembiayaan bagi masyarakat serta pelaku UMKM melalui kegiatan business matching; pameran virtual; akuisisi pembukaan rekening, polis dan lainnya serta kampanye dan publikasi program literasi dan inklusi keuangan serta perlindungan konsumen secara masif.” Ungkap Parjiman.
Lebih lanjut Parjiman juga menyampaikan bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan kegiatan literasi dan inklusi keuangan hendaknya tetap menjaga keamanan dan keselamatan bersama, sehingga berbagai kegiatan yang akan dilakukan harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan selama Bulan Inklusi Keuangan akan dipublikasikan melalui website yang dikelola oleh OJK, sehingga masyarakat dapat mengetahui antara lain informasi mengenai agenda kegiatan literasi dan inklusi dari Industri Jasa Keuangan selama Bulan Inklusi Keuangan.
Dalam hal ini, Pemda DIY turut mendukung serta mengapresiasi pelaksanaan kegiatan di Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2020. Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya pada kegiatan Pembukaan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2020.
“Mari kita sambut Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2020 dengan penuh semangat dan kerja keras agar dapat mendorong dan meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan produk dan/atau layanan jasa keuangan.” ucap beliau.(bkn)