SAHAM  

Edukasi Investasi Lebih Dini, BEI Dekati Murid SMA

MALIOBORO – Demi membantu para generasi bangsa di masa yang akan datang dan berbekal kesadaran tinggi untuk turut serta membangun perekonomian Indonesia serta meningkatkan pengetahuan dan literasi Pasar Modal, maka PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) – Kantor Perwakilan Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertajuk “Bursa Efek Indonesia Mengajar”di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Kali ini PT Bursa Efek Indonesia – Kantor Perwakilan Yogyakarta akan memberikan Edukasi dan Bantuan Buku Investasi kepada SMA Negeri 5 Yogyakarta.

Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY, Irfan Noor Riza mengatakan, kemajuan perekonomian dan pembangunan di beberapa negara tidak terlepas dari peningkatan pada kualitas pendidikannya khususnya pasa sarana dan prasarana yang ada di dalamnya. Sebab bidang pendidikan menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di suatu negara. Tak ketinggalan pula di era globalisasi yang semakin berkembang pesat sehingga diharapkan para pelajar saat ini untuk bisa mengenal isu-isu serta kemajuan pada perekonomian dan pembangunan di Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan selain untuk sosialisasi kepada para guru dan siswa di SMA Negeri 5 Yogyakarta, juga wujud dari Bursa Efek Indonesia PEDULI kepada masyarakat DIY khususnya warga SMA Negeri 5 Yogyakarta,”paparnya.

Kegiatan yang bertempat di Aula SMA Negeri 5 Yogyakarta ini diikuti oleh para guru dansiswa. Minat masyarakat DIY untuk berinvestasi di Pasar Modal cukup tinggi. Per Oktober 2017 tercatat jumlah investor di DIY29.545 investor dengan transaksi rata-rata perbulan selama tahun 2017 adalah Rp 1,72 Trilyun.

Pihaknya berharap acara seperti ini akan rutin dapat kami selenggarakan dan kedepan kami akan menjembatani berdirinya Galeri Edukasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di SMA Negeri 5 Yogyakarta ini. Dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat DIY yang melek investasi pasar modal dimulai dari kalangan para siswa SMA, diharapkan kelak akan dapat mendukung pertumbuhan jumlah investor lokal serta dapat menyemarakkan perdagangan saham di Pasar Modal Indonesia.

“Dengan demikian Pasar Modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

(erfanto linangkung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *