OJK  

Gandeng UGM, OJK Gelar Sosialisasi Fintech

MALIOBORO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY terus berusaha meningkatkan angka inklusi keuangan bagi masyarakat. Kali ini, OJK DIY bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan edukasi Sosialisasi Pengenalan Perusahaan Financial Technology kepada 150 orang peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, instansi pemerintah daerah dan perwakilan asosiasi Lembaga Jasa Keuangan di DIY,
Bertempat di Ruang Auditorium Djarum Foundation Lantai 6 Pertamina Tower Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Kepala Bagian Pengawasan IKNB, PM, dan EPK, Ngatmo mengatakan, dalam rangka memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan, Pemerintah menetapkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebagai pedoman langkah-langkah strategis kementerian/ lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan kemiskinan, serta pengurangan kesenjangan antar individu dan antar daerah.
“Kebijakan keuangan inklusif mencakup target, pilar dan fondasi SNKI beserta indikator keuangan inklusif yang didukung oleh koordinasi antar kementerian/ lembaga atau instansi terkait, serta dilengkapi dengan Aksi Keuangan Inklusif,”tuturnya.
Ia menambahkan, target Keuangan Inklusif berupa kenaikan indeks keuangan inklusif dari 36% tahun 2014 menjadi 75 tahun 2019. Perkembangan dunia bisnis termasuk sektor keuangan sangat cepat dengan diikuti laju perkembangan teknologi informasi menyebabkan banyaknya orang untuk mengembangakan idenya ke dalam sebuah perusahaan start up.
Perusahaan rintisan atau yang dikenal dengan perusahaan startup adalah sebuah perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat. Berdasarkan data jumlah perusahaan start up di dunia melalui situs http://startupranking.com, Indonesia menduduki peringkat ke IV ( peringkat I: Amerika Serikat, peringkat II: India, peringkat III: Inggris)/
“Dengan jumlah perusahaan start up sebanyak 1,705 perusahaan, itu sudah cukup banyak. Salah satu sektor jasa yang dikembangkan perusahaan startup adalah perusahaan financial technology,”terangnya.
Kegiatan tersebut dipandu oleh pemimpin redaksi Kedaulatan Rakyat, Drs Octo Lampito; dengan narasumber Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Financial Technology, Dr Hendrikus Pasagi; Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM, Kusdhianto Setiawan PhD; General Manager Jogja Digital Valley, Samuel Hendry M.S; dan PT Angon Indonesia, Yoki Bagus Sembodo.
Materi yang disampaikan oleh para narasumber meliputi perusahaan start up (rintisan), perusahaan financial technology dan regulasi perusahaan financial technology peer to peer lending (p2p lending).
OJK DIY berharap dengan kegiatan ini masyarakat khususnya mahasiswa akan semakin paham dengan keberadaan perusahaan startup (rintisan) dan perusahaan financial technology khususnya p2p lending.(EL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *