OJK, SAHAM  

Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024:

Investasi Halal dan Berkah di Bulan Ramadan

Talkshow RBTV Gerak Syariah 2024 Menghadirkan Kepala OJK DIY, Parjiman dan Kepala BEI Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza
Talkshow RBTV Gerak Syariah 2024 Menghadirkan Kepala OJK DIY, Parjiman dan Kepala BEI Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza

MALIOBORONEWS.ID, Yogyakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyelenggarakan program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) pada bulan Ramadan 1445 H tahun 2024 ini. Program ini diselenggarakan dalam wujud antara lain Edukasi keuangan syariah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, Kompetisi Keuangan Syariah, Mobil Simolek on The Road di 5 kabupaten/kota di DiY, Kuis Edukasi dan Literasi Keuangan Kepada Masyarakat (Ketupat), serta Webinar Keuangan Syariah pada 27 Maret 2024.

Sosialisasi kampanye GERAK Syariah 2024 ini dilakukan oleh Kepala OJK DIY, Parjiman dalam talkshow Obrolan Pagi di RBTV, Kamis (21/03/24). Mengambil Tema “GERAK Syariah 2024, Investasi Halal dan Berkah di Bulan Ramadan”, talkshow ini juga menghadirkan Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Irfan Noor Riza.

Parjiman menyampaikan bahwa OJK senantiasa berkolaborasi dan bekerja sama dalam upaya meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 9,14 persen dan 12,12 persen.

“Angka ini masih jauh jika dibandingkan dengan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional sebesar 49,68 persen dan 85,1 persen,” ujar Jimmy.

Dalam kesempatan ini, Irfan Noor Riza menuturkan jika Bursa Efek Indonesia adalah pasar modal teruntung di dunia. Saat ini, pertumbuhan investor di DIY telah mencapai angka 2.000-3.000 investor per bulan. Tentu ini sebuah capaian yang menggembirakan.

“GERAK Syariah 2024 ini adalah momentum bagi BEI untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para calon investor, terutama gen Z dan milenial. Karena selama ini ada asumsi di kalangan masyarakat kalau hasil investasi di pasar modal syariah lebih sedikit dibanding pasar modal konvensional. Itu hanya mitos!” tutur Irfan.

Rangkaian Kampanye GERAK Syariah 2024 di DIY dilakukan dengan mengadakan lomba kultum, lomba reels, lomba hadrah, dan kuis mingguan. Segmen pelanggan yang menjadi prioritas sasaran adalah generasi muda, terutama gen Z, pelajar dan santri, petani dan nelayan, penyandang disabilitas, serta masyarakat daerah kawasan 3T (tertinggal, terluar, terdepan).

Sedangkan dari sisi inklusi keuangan dilakukan untuk para pelajar melalui pembukaan rekening Simpel dan Simpel IB, inklusi keuangan untuk UMKM, penyandang disabilitas, perempuan, dan masyarakat pedesaan.

“Terutama untuk perempuan, karena dengan mengedukasi perempuan maka semua anggota keluarga lainnya akan mengikuti untuk membuka rekening,” tutur pria yang akrab disapa Jimmy ini.

Jimmy menuturkan, selain di Bulan Ramadan OJK juga selalu mengadakan kegiatan literasi dan inklusi keuangan, seperti Hari Indonesia Menabung di bulan Agustus. Di bulan Oktober juga ada Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Di agenda acara tersebut industri keuangan selalu memberikan insentif pada semua nasabah industri keuangan

“Ini merupakan upaya kami untuk mewujudkan target tingkat inklusi keuangan bisa menjadi 90 persen di tahun 2024, seperti yang telah dicanangkan Presiden,” tandas Jimmy.

Irfan melanjutkan untuk mengawali berinvestasi, masyarakat bisa memulainya di instrumen obligasi, sukuk, dan reksadana yang sifatnya pasif dan risikonya rendah.

“Di instrumen investasi itu, manajer investasi akan mengelolanya sehingga keuntungan bisa dimaksimalkan. Baru kemudian bisa masuk ke saham,” tutur Irfan.

Irfan menuturkan jika pada saat pandemi Covid-19 lalu, orang justru berbondong-bondong investasi karena platform digital yang sudah diterapkan oleh BEI sejak lama. Terkait dengan investasi halal dan berkah, Pasar modal syariah lebih terkontrol, karena tidak boleh ada margin trading dan short selling. Akadnya pun syariah dan menghasilkan dividen sebagai bentuk bagi hasil.

Parjiman memberikan tips dan trik kepada masyarakat untuk menghindari potensi investasi bodong.

“Kita harus memahami ciri investasi mana yang legal dan mana yang ilegal. Biasanya investasi Ilegal menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu yang cepat. Tingkat kewajaran itu bisa dibandingkan dengan suku bunga deposito. Selain itu misalnya metode member get member, menggunakan selebriti, investasi yang tidak berisiko,” pungkas Jimmy. (ah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *