MALIOBORONEWS, Yogyakarta – Matahari di ufuk timur mulai menampakkan diri dari peraduannya. Ratusan pegowes dari industri jasa keuangan di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai berdatangan di Kantor OJK DIY di Jalan Jend Sudirman 20 Yogyakarta dari segala penjuru. Mereka hendak mengikuti acara Gowes HUT OJK ke-12 yang diselenggarakan oleh OJK dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY, Minggu (25/11).
Ketua panitia acara Gowes HUT OJK ke-12 ini, Wulfram Margono menuturkan bahwa rute Gowes ini mengelilingi kota Yogyakarta sejauh lebih kurang 20 kilometer start dan finish di Kantor OJK DIY. Peserta Gowes tercatat 350 peserta.
“Peserta Gowes mesti dalam kondisi sehat. Demi keselamatan dan kenyamanan bagi peserta dan pengguna jalan lain peserta harus mengikuti aturan lalu-lintas. Mari kita bersama-sama menyukseskan HUT OJK ke-12,” ujar Margono.
Acara Gowes ini diikuti dengan pemotongan tumpeng HUT OJK ke-12 oleh Kepala OJK DIY, Parjiman yang diberikan kepada Ketua Umum FKIJK DIY, Santoso Rochmad dan Plt. Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Riza Putra. Para peserta Gowes juga dijamu dengan berbagai hidangan lokal, seperti soto, bubur ayam, roti panggang, dan kopi.
Selain itu, acara Gowes ini menghadirkan lebih dari 120 door prize mulai dari logam mulia, sepeda, kulkas, hingga televisi 50 inchi. Door prize ini menjadi penarik peserta mengikuti acara ini hingga akhir.
Ketua Umum Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) DIY, Santoso Rochmad menyampaikan bahwa OJK tidak bisa berdiri sendiri mengabdi untuk negeri tanpa didukung oleh industri jasa keuangan. OJK dan FKIJK DIY mewujudkan sinergi untuk membangun negeri supaya lebih baik lagi.
“Meskipun industri di lapangan bersaing yang sehat, tetapi harmoni ini akan membawa kemajuan bagi perekonomian DIY. Kebersamaan dan kemeriahan ini kita bisa nikmati bersama di dalam industri keuangan di DIY,” sambut Santoso.
Plt Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY, Riza Putra menyampaikan bahwa koordinasi BI, OJK dan industri jasa keuangan sangat diperlukan.
“Kami paham tentang apa yang terjadi di mikro perbankan dan non bank. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan BI dan OJK dengan industri sangat penting. Kebijakan di meja rapat bisa kita selesaikan dengan kegiatan semacam ini. Rintangan ekonomi ke depan di DIY akan bisa diatasi. Dengan acara gowes semacam ini, kesehatan kita terjaga untuk menghadapi tantangan ekonomi di DIY,” tutur Riza Putra.

Kepala OJK DIY, Parjiman mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta kegiatan Gowes HUT OJK ke-12 ini. Parjiman menilai kegiatan Gowes HUT OJK ke-12 ini berjalan dengan lancar dan sukses.
“Dalam rangka ulang tahun yang ke-12 ini kita perlu sinergi dan kolaborasi. OJK terus melakukan transformasi untuk bisa mengarah ke visi, misi, dan tujuan OJK agar industri jasa keuangan yang berjalan dengan baik terutama dalam hal integrasi industri jasa keuangan,” tutur Parjiman.
Parjiman menuturkan tugas OJK berdasar Undang-undang P2SK bertambah terutama mengenai bursa karbon dan keuangan derivatif, inovasi teknologi sektor keuangan, koperasi simpan pinjam open loop, dan aset kripto.
“Semua itu akan diawasi oleh OJK. Kami diberi waktu 2 tahun, sehingga tahun 2025 semua itu bisa berjalan dengan baik. Kami sangat mengharapkan dukungan dari industri. Tanpa dukungan itu, tujuan kami untuk mencapai visi dan misi kami tidak bisa tercapai,” lanjutnya.
Parjiman menambahkan bahwa data per September 2023, intermediasi perbankan sudah mencapai di atas 2 digit, 10,37%. Harapannya sektor riil bisa berjalan dengan baik. Sektor pembiayaan tumbuh 15%, kredit bermasalah juga turun jadi 3,9% di bawah angka psikologis 4%.
“Semoga kebersamaan ini bisa kita jalin lebih kuat lagi agar industri jasa keuangan di DIY semakin solid,” pungkas Parjiman.(ah)