Gunung Agung Bergejolak, Perajin Yogya Meringis

Pengrajin Kerajinan Yogyakarta
Pengrajin Kerajinan Yogyakarta

MALIOBORO – Krisis Gunung Agung di Bali yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir memang berdampak ke berbagai sektor. Dampaknya tak hanya dirasakan oleh masyarakat Bali saja, karena merembet hingga ke Yogyakarta.

Sektor yang sangat merasakan akibat bergejolaknya Gunung Agung adalah kerajinan. Para perajin yang berhubungan langsung dengan Bali mengeluhkan keterlambatan pembayaran. Karena sejak Gunung Agung bergejolak, pembayaran dari buyer di Bali tersendat.
Seperti yang diungkapkan oleh perajin batik Kayu asal Dusun Bobung Kecamatan Patuk Gunungkidul, Slamet. Sebelum krisis Gunung Agung terjadi, biasanya ketika mengirim barang, para buyer di Bali langsung melunasinya. Tetapi beda dengan kali ini, buyer masih banyak menunggak pembayaran.
“Saya sudah kirim 3-4 kali, belum dibayar,”ujarnya.
Kendati agak tersendat, namun para perajin Batik Kayu masih terus melakukan pengiriman ke Bali. Karena jalinan kerja sama yang sudah cukup lama mengakibatkan mereka tetap memilih mengirim barang meskipun belum tahu kapan akan dilunasi. Di samping mereka tetap yakin pasar akan kembali normal.
Seperti diketahui, banyak kerajinan asal DIY yang lari ke Bali dan baru di ekspor ke luar negeri. Akibatnya, dinamika yang terjadi di Bali sangat berpengaruh terhadap industri kerajinan di DIY. Dampak terparah yang pernah perajin DIY rasakan adalah krisis akibat bom Bali. (Erfanto linangkung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *