MALIOBORO – Harga gas elpiji Non PSO (non subsidi) baik untuk Bright Gas 5,5 kilogram (kg), Bright Gas 12 kg dan elpiji 12 kg mengalami kenaikan. Terhitung tanggal 8 November 2017 ini, harga elpiji non subsidi naik antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000.
Sejumlah pangkalan di Gunungkidul mengaku kaget karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Mereka hanya mengetahui dari pesan berantai yang disampaikan oleh agen tempat pangkalan menginduk selama ini. Padahal, para pemilik pangkalan mengaku sudah menerima pesanan.
Salah seorang pemilik pangkalan di Gunungkidul yang enggan disebutkan namanya mengaku belum menerima edaran resmi dari agen ataupun Pertamina. Mereka mengetahui dari pesan singkat yang disampaikan oleh pihak agen Rabu (8/11) siang melalui media sosial whatsapp.
“Belum ada pemberitahuan kok langsung naik. Kemarin memang dengar kabar mau naik, tetapi saya tanyakan ke agen katanya belum ada pemberitahuan,” ujarnya.
Dengan kenaikan ini, ia mengaku khawatir. Karena sebenarnya masyarakat sudah mulai bersedia menggunakan Bright Gas. Ia khawatir kenaikan ini akan mengurungkan niat masyarakat untuk menggunakan elpiji non subsidi tersebut dan beralih kembali menggunakan elpiji 3 kg.
Kenaikan harga gas elpiji non subsidi tersebut diakui oleh PT Pertamina. Area Manager Communications and Relation JBT I PT Pertamina Jawa Tengah dan DIY, Andar Titi Lestari ketika dikonfirmasi mengamini kenaikan tersebut. Untuk bright gas ukuran 5,5 kilogram naik Rp.5.000.
“Untuk yang 12 kilogram baik Bright Gas ataupun elpjiji biasa naik Rp.10.000,” tuturnya.
Kenaikan tersebut terpaksa mereka lakukan karena mengikuti harga elpiji dunia. Ketika harga elpiji dunia mengalami kenaikan maka PT Pertamina harus menaikkan harga elpiji Non PSO mereka. Sementara untuk gas melon 3 kg tidak mengalami kenaikan.
Ia mengklaim, kenaikan tersebut tidak akan mempengaruhi konsumsi elpiji 5,5 kg ataupun 12 kg. Ia mengaku tidak khawatir masyarakat akan beralih kembali ke gas melon, sebab yang mengalami kenaikan adalah elpiji non subsidi.
“Masing-masing memiliki pasar sendiri. Kami yakin masyarakat tidak akan beralih ke gas melon,” tandasnya.
Gas melon, lanjitnya, diciptakan untuk masyarakat yang tidak mampu atau kalangan non sejahtera. Bagi masyarakat yang mampu, maka sebaiknya menggunakan elpiji Bright Gas 5,5 kilogram atau 12 kilogram.
(erfanto linangkung)