MALIOBORO – Terminal Petikemas Semarang (TPKS) akan kembali dihidupkan dengan mengaktifkan kembali jalur kereta api. Tujuannya untuk memperlancar arus barang dari Jawa Tengah dan DIY. Selama ini, arus barang di Jawa Tengah dan DIY tersendat karena kemacetan.
Pelindo III bersama dengan KAI kembali menghidupkan perekonomian Jawa Tengah dan DIY dengan membuka jalur kereta api di Pelabuhan Tanjung Emas. Selama ini beban jalan sangat berat karena banyaknya kendaraan yang melintas. Pengaktifan kembali jalur kereta api ini untuk mengurangi beban jalan raya.
“Pengaktifan kembali jalur kereta api dari dan ke pelabuhan ditujukan untuk memperlancar pengiriman barang,” kata Manajer Operasi dan Komersial Pelindo III-TPKS, Hermani Gunawan, di Kantor Disperindag DIY.
Dengan mengamati posisi TPKS yang berada di tengah dua pelabuhan besar, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjuk Perak maka keberadaan TPKS dinilai sangat strategis. Harapannya TPKS dapat menjadi pilihan pengiriman komoditi baik ekspor maupun impor di daerah Jawa Tengah dan DIY serta mampu menarik komoditi di wilayah perbatasan Jawa Timur dan Jawa Barat. Secara geografis posisi TPKS memang berada di antara dua pelabuhan besar, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjuk Perak sangat menguntungkan.
TPKS akan dibekali dengan teknologi yang canggih, di antaranya dengan adanya online system, gate automation, OCR (optical character recognition) perekaman data fisik peti kemas, RFID, CCTV serta penambahan A-RTG (Automated-Rubber Tyred Gantry) menjadi 20 unit dari 11 unit yang telah dimiliki TPKS sebelumnya.
“TPKS makin memantapkan posisi menjadi terminal automasi,” tandasnya.
Rencananya kapasitas TPKS akan mampu menampung 1 juta TEUs di tahun 2018. TPKS dan KAI menawarkan beragam fasilitas yang dapat menjadi penunjang bisnis pelaku usaha khususnya di area Jateng dan DIY. Untuk mendukung hal tersebut TPKS telah melakukan berbagai macam upaya antara lain bekerja sama dengan KAI.
“Rencananya akan ada reaktivasi rel kereta api peti kemas dengan rute Semarang Tawang-Pelabuhan Tanjung Emas-TPKS dan berakhir di Solo-Jebres. Maka kami harap para pelaku usaha khususnya di Jateng dan DIY dapat melanjutkan aktivitas bisnisnya melalui TPKS,” lanjut Hermani.
(erfanto linangkung)