MALIOBORO.NEWS – Ngopi di Museum merupakan event akbar industri kopi empat bulanan yang diselenggarakan oleh Klinik Kopi bekerja sama dengan Cornellia & Co – PR and Marketing Agency. Pada gelaran yang keempat kalinya ini diselenggarakan di Museum Dewantara Kirti Griya (DKG) Yogyakarta Jalan Tamansiswa, Sabtu (23/3) mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
“Event ngopi bareng kali ini sedikit berbeda dengan konsep Ngopi di Museum sebelumnya. Kali ini akan mengangkat tema khusus yaitu Janji Roastery,” kata Ayu Cornellia, Pimpinan Cornellia & Co – PR and Marketing Agency.
Menurut Ayu, tema ini diangkat karena industri kopi di Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang signifikan. Selain banyaknya kedai kopi yang tumbuh dan tersebar di wilayah DIY, coffee roastery dalam berbagai skala bisnis juga semakin bertambah.
“Coffee roastery lokal Yogyakarta terbukti bisa bersaing dalam laju industri kopi Indonesia yang semakin pesat. Pasar semakin terbentuk secara organik, penikmat kopi secara sadar mengalami elevasi dalam segi pengetahuan dan selera yang mendorong pelaku industri kopi menyikapinya dengan produksi dan marketing yang lebih kreatif dan lebih berkualitas,” tuturnya.
Ngopi di Museum kali ini diikuti berbagai coffee roastery dari Yogyakarta dan Klaten. Melalui event ini pelaku bisnis, kedai kopi, coffee roastery hingga penikmat kopi dapat berkumpul berinteraksi serta berbagi informasi tentang cita rasa kopi dan bagaimana menjalankan bisnis coffee roastery.
Salah satu tujuan diadakannya Ngopi di Museum adalah sebagai strategi pemasaran kreatif untuk meningkatkan angka kunjungan museum di Yogyakarta. Oleh karena itu, Ngopi di Museum Vol 4 mengajak pecinta kopi di Yogyakarta dan kota-kota lainnya tidak hanya menikmati kopi sesuai yang dijanjikan oleh coffee roastery yang berpartisipasi, namun pengunjung juga dapat menikmati suasana museum.
Tidak hanya tema yang membuat Ngopi di Museum Vol 4 ini berbeda dengan konsep sebelumnya, namun Ngopi di Museum yang biasanya diselenggarakan menggunakan konsep indoor, kali ini akan diselenggarakan semi outdoor di pendopo yang berada di lingkungan museum dengan 18 tenant yang terpilih. Sebanyak 12 tenant di antaranya adalah coffee roastery lokal Yogyakarta dan Klaten yang telah dikurasi oleh penyelenggara event sesuai dengan tema yaitu Coffee Roastery.
Tenant kopi yang akan terlibat antara lain Cornel Coffee, Satt Micro Batch Roaster, Kedai Riphy, Imba Coffee, Lestari Roasters, Jhons Micro Roastery, Pier Coffee, Space Coffee Roastery, Studio Kopi, Kopi Ketjil, Klinik Kopi dan Nggone Mbahmu dari Klaten.
“Untuk mendukung konsep acara, kami juga mengundang lini pendukung dari bisnis coffee roastery seperti pemasok coffee beans dari Indonesia International Trading, industri roasting machine dari VNT, industri kemasan dari Putrama Packaging, sistem pembayaran kasir dari Mokapos dan aksesoris dari Satu Kupu,” ungkap Ayu.
Selain itu, berbagai workshop dan diskusi kopi telah dipersiapkan untuk menambah wawasan tentang informasi dan keahlian tentang kopi dan industri kopi itu sendiri, seperti workshop manajemen keuangan yang bisa membantu pemilik bisnis dan pegawainya untuk dapat mengelola keuangan lebih baik bagi usaha mereka. Workshop keuangan ini mengangkat tema Keuangan Sehat, Omset Melesat yang akan disampaikan oleh Firman Pranata dari acruXXe dengan kuota terbatas hanya untuk 20 orang.
“Agar workshop berlangsung lebih efektif partisipan diharuskan memiliki pengalaman minimal satu tahun dalam mengelola bisnis kedai kopi ataupun roastery. Diskusi kopi mengenai untung rugi bisnis roastery akan menghadirkan Pepeng dari Klinik Kopi, Helmy dari Pier Coffee, Elvan dari Space Coffee Roastery dan Don Dendron dari Studio Kopi yang akan melengkapi wawasan industri kopi,” kata Ayu.
Bagi penikmat kopi yang ingin menambah pengetahuan mengenai perbedaan ciri khas kopi dari tiga benua penghasil kopi di dunia dapat mengikuti kelas Three Terroir Tasting yang akan memberikan wawasan lebih dalam mengenai kopi di dunia. Workshop ini akan dibagi menjadi dua sesi dan terbatas hanya untuk 8 hingga 10 orang. Sesi pertama roaster yang tidak akan dipungut biaya dan akan berlangsung pada pukul 09.00 hingga 10.00 dilanjutkan sesi umum yang akan dikenakan biaya Rp 75.000 yang dimulai pukul 14.00-15.00.
Untuk memberi kemudahan pengunjung mempersiapkan kedatangan ke event ini, panitia juga menyediakan tiket pre-sale yang dijual melalui coffee roastery yang berpartisipasi selama 3 minggu sebelum hari H dan melalui layanan GO-TIX bagi mereka yang berada di luar kota. Sedangkan pada hari H di loket ticketing tersedia tiket On The Spot yang bisa dibeli dengan pembayaran tunai atau non-tunai menggunakan Go-pay. Untuk bertransaksi, pengunjung bisa membayar dengan tunai atau non tunai. Kali ini semua tenant coffee roastery akan dilengkapi dengan sistem pembayaran Go-pay dengan promo cash back 30 persen (syarat dan ketentuan berlaku).
Menurut Ayu, pada event Ngopi di Museum Vol 1 di Museum Sonobudyo, penjualan tiket mencapai 1.031, Ngopi di Museum Vol 2 di Museum Sandi sukses menjual 1.045 tiket dan pada Ngopi di Museum Vol 3 di Museum Pendidikan Indonesia jumlah pengunjung lebih banyak lagi.
“Berangkat dari kesuksesan ini, diharapkan acara Ngopi di Museum Vol 4 ini dapat menarik pengunjung lebih banyak lagi untuk ikut serta mengembangkan industri kopi nusantara dan meningkatkan kepedulian terhadap museum-museum di Yogyakarta, khususnya museum Dewantara Kirti Griya,” kata Ayu.