OJK  

OJK Dorong Perbankan DIY Naikkan Kinerja Mereka

OJK

MALIOBORO.NEWS – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menyatakan di tengah meningkatnya volatilitas pasar global maupun domestik di tahun 2018 lalu, secara umum stabilitas makroekonomi masih terjaga. Sejalan dengan kinerja fundamental makroekonomi domestik, stabilitas sektor keuangan wilayah DIY juga dapat terjaga dengan baik.

Kepala OJK DIY, Untung Nugroho menyatakan, pada posisi November 2018 pertumbuhan aset perbankan sebesar 5,38% (yoy) yaitu dari Rp72,2 triliun meningkat menjadi Rp76 triliun, lebih rendah dibandingkan nasional yang sebesar 9,05% (yoy). Kredit perbankan meningkat sebesar 11,07% (yoy) yaitu dari Rp37,6 triliun menjadi Rp41,8 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan nasional yang sebesar 12,01% (yoy).

“DPK meningkat 5,99% (yoy) yaitu dari Rp60,5 triliun menjadi Rp64,2 triliun, lebih rendah dibandingkan nasional 7,22% (yoy),”tuturnya saat membuka musyawarah Forum Komunikasi Industri Keuangan (FKIJK) DIY, Rabu (23/1/2019).

Untung mengakui kinerja perbankan DIY baik pertumbuhan aset, kredit, maupun DPK berada di bawah pertumbuhan nasional, sehingga industri perbankan diharapkan dapat meningkatkan kinerja di tahun 2019. Loan to Deposit Ratio meningkat dari 62,22% menjadi 65,21%, namun masih berada di bawah nasional sebesar 92,85%.

Pencapaian LDR ini jika dirinci LDR Bank Umum sebesar 62,31% dan LDR BPR/S sebesar 97,31%, sehingga Bank Umum diharapkan dapat lebih meningkatkan penyaluran kredit di DIY dari dana yang telah dihimpun di DIY. Rasio Non Performing Loan cenderung mengalami penurunan kualitas yang tercermin dari rasio 2,81% menjadi 3,66%, masih relatif cukup tinggi dibandingkan dengan rasio NPL nasional sebesar 2,76%. (erl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *