OJK  

OJK: Stabilitas Keuangan Nasional Tetap Kokoh di Tengah Gejolak Global

OJK: Stabilitas Keuangan Nasional Tetap Kokoh di Tengah Gejolak Global
OJK: Stabilitas Keuangan Nasional Tetap Kokoh di Tengah Gejolak Global

MALIOBORONEWS.ID, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) nasional tetap terjaga meski dihadapkan pada dinamika perekonomian global. Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada Februari 2025 menunjukkan bahwa sektor keuangan Indonesia masih kuat di tengah ketidakpastian pasar dunia.

Ekonomi Global dalam Sorotan

Perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian kebijakan moneter di Amerika Serikat serta Eropa terus menjadi tantangan bagi banyak negara. Inflasi di AS bertahan di angka 3 persen, sementara Tiongkok masih menghadapi tekanan dengan rendahnya indeks harga produsen (PPI). Namun, Indonesia menunjukkan ketahanan dengan inflasi Januari yang terkendali di angka 0,76 persen yoy.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan, “Meskipun kondisi global penuh tantangan, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas sektor keuangan berkat kebijakan yang adaptif dan ketahanan ekonomi domestik yang kuat.”

Pasar Modal dan Bursa Karbon

Pasar saham Indonesia mengalami koreksi, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 11,80 persen pada Februari 2025. Namun, nilai transaksi harian meningkat menjadi Rp11,60 triliun, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek jangka panjang. Bursa karbon juga mencatat pertumbuhan signifikan dengan total volume transaksi mencapai 1,57 juta tCO2e dan nilai akumulasi Rp77,25 miliar sejak peluncurannya pada 2023.

Perbankan Tetap Stabil

Sektor perbankan masih menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan kenaikan kredit sebesar 10,27 persen yoy, didorong oleh kredit investasi yang tumbuh 13,22 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 5,51 persen yoy, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan yang kuat.

Industri Asuransi dan Dana Pensiun

Total aset industri asuransi meningkat menjadi Rp1.146,47 triliun, sementara dana pensiun tumbuh 7,26 persen yoy. Meski ada penurunan pada beberapa segmen premi asuransi, permodalan industri tetap dalam kondisi aman dengan rasio Risk Based Capital (RBC) di atas batas aman.

OJK Perketat Pengawasan

Dalam upaya menjaga integritas sektor keuangan, OJK telah mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi administratif kepada berbagai lembaga keuangan yang tidak patuh terhadap regulasi. Hingga Februari 2025, sebanyak 587 entitas pinjaman online ilegal dan 209 investasi ilegal telah ditindak.

Arah Kebijakan OJK ke Depan

Untuk memastikan stabilitas dan pertumbuhan keuangan nasional, OJK akan terus memperkuat regulasi di berbagai sektor, termasuk pengawasan ketat terhadap bursa karbon dan aset digital. Kolaborasi dengan lembaga internasional juga akan ditingkatkan guna menjaga daya saing sektor jasa keuangan Indonesia di tingkat global.

Dengan berbagai tantangan yang ada, sektor keuangan Indonesia tetap berada pada jalur yang positif, didukung oleh kebijakan yang responsif dan fundamental ekonomi yang kokoh.(aha)

Penulis: Afnan HarifiEditor: Afnan Harifi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *