MALIOBORO.NEWS, Yogyakarta – Sharia Investasi Week (SIW) menyelenggarakan web binar pada (18/11) secara virtual. Pasangan suami istri Idunk Ace Pradana dan Annisa Diah menggunakan mahar yang berbeda dari biasanya, mereka menggunakan saham sebagai mahar. Mereka menikah pada 17 Oktober 2017 lalu di salah satu masjid kawasan Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Rupanya Idunk dan Annisa cukup kreatif untuk memberikan mahar pernikahannya. Saham yang dijadikan sebagai mahar adalah sebuah saham dengan kode SIDO, yaitu nama dagang sebuah perusahaan jamu terbesar di Indonesia. Jumlah saham yang diberikan oleh Idunk adalah 50.000 lembar dengan nominal Rp27,75 juta (harga perlembar saham RP555).
Idunk mulai mengenal saham sejak dia belajar di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tahun 2013 lalu. Sementara Annisa yang kebetulan adalah adik angkatan Idunk mulai menabung saham pada tahun 2016 lalu.
Sepak terjang mereka berinvestasi tidak berjalan dengan mulus karena minimnya pengetahuan dan kurang bisa menahan diri. Idunk menuturkan dirinya sempat terpuruk saat menggunakan margin trading, karena rugi mereka akhirnya berhijrah ke saham syariah. Adanya saham syariah sangat membantu untuk meminimalkan risiko. Saham syariah tidak menggunakan marging trading, tetapi menggunakan dana sendiri.
Annisa menambahkan tidak mudah untuk menyakinkan orang tua mereka bahwa saham itu bisa dijadikan mahar. Akan tetapi, ketekunan mereka belajar mendalami saham syariah hingga menemukan fatwa DSN-MUI No.80 bahwa saham halal digunakan sebagai mahar. Syaratnya tidak melakukan transaksi yang riba.
Keputusan untuk memakai saham sebagai mas kawin ini menurut Idunk karena saham bisa dijadikan pegangan untuk masa depan. Apalagi saham adalah salah satu intrumen investasi yang akan tumbuh dalam jangka panjang. Artinya, suatu saat nanti akan mendatangkan keuntungan yang banyak.
“Terlebih jika saya menanam saham pada perusahaan yang tepat, saya dapat memiliki masa depan menjanjikan dengan kualitas pengelolaan yang mumpuni,” ujar Idunk.
Tentunya dalam menabung saham mereka tidak sembarang memilih perusahaan. Artinya, saham-saham berpotensi profit tinggi yang ahirnya dipilih.
“Pertama kali memilih perusahaan harus membaca dengan detail laporan keuangan perusahaan tersebut. Kami memilih SIDO sebagai maharnya karena profitabilitas saham SIDO stabil dan dividen yield-nya tinggi,” tutup Annisa.
Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan Yogyakarta, Irfan Noor Riza menuturkan, pernikahan Idunk dan Annisa dengan mahar Saham Syariah viral kala itu. Ini lalu menjadi tren dalam waktu 3 tahun terakhir. Banyak pasangan lain yang menikah dengan menggunakan Saham sebagai maharnya.
“Masyarakat tidak perlu ragu menjadikan saham sebagai mahar pernikahan. Jangan hanya mengikuti tren, tapi saham merupakan salah satu instrumen investasi yg dapat dimanfaatkan utk kesejahteraan masyarakat,” jelas Irfan(wid/rn)