MALIOBORO – Bank Indonesia (BI) meminta kelancaran distribusi pasokan barang pada saat puasa dan lebaran nanti. Sebab, saat ini Bank Indonesia selaku salah satu stakeholder Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY melihat stok bahan pokok di wilayah ini sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama ramadhan dan lebaran ini.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Budi Hanoto mengungkapkan, berdasarkan koordinasi dan pantauan harga yang mereka lakukan dalam beberapa hari terakhir, harga sejumlah komoditas di pasar tradisional cenderung stabil. Ada beberapa kenaikan harga pada empat barang yaitu gula, terigu, daging ayam dan telur. Kendati naik, namun BI melihat hal tersebut masih dalam taraf wajar.
“Masih wajar karena kenaikan tersebut disebabkan permintaan yang naik,”tuturnya saat meluncurkan Angkringan Segoro Amarto di Pasar Demangan.
Kenaikan pada komoditas telur, daging ayam, tepung terigu ataupun gula pasir saat lebih karena faktor permintaan yang mengalami lonjakan. Sebab, seperti sudah menjadi tradisi ketika menjelang puasa dan lebaran, banyak industri rumah tangga terutama produsen kue dan snak yang meningkatkan produksinya. Akibatnya terjadi kenaikan permintaan bahan baku yang menyebabkan kenaikan harga.
Budi menyebutkan, sejatinya pasokan barang seperti telur, daging ayam ataupun gula pasir serta tepung terigu sangat mencukupi. Pasokan telur dan juga daging ayam dari asosiasi sangat mencukupi. Bahkan lebih dari angka konsumsi kedua komoditas tersebut di wilayah ini. Oleh karena itu, jalur distribusi harus menjadi perhatian.
“Kelancaran distribusi pasokan memang sangat diperlukan untuk menjagabtingkat harga jual dari berbagai komoditas tersebut. Bahkan jika diperlukan, perdagangan antar daerah harus dilakukan supaya pasokan komoditas-komoditas di masyarakat semakin lancar. Ketika pasokan sangat cukup, peran distribusi menjadi sangat penting,”ujarnya.
Berdasarkan pengalaman, setiap ramadhan dan menjelang lebaran arus lalu lintas di manapun selalu padat. Dikhawatirkan akibat kepadatan arus kendaraan tersebut maka dapat menghambat jalur distribusi bahan-bahan pokok di masyarakat. Jika pasokan terhambat, maka ia khawatir akan mempengaruhi harga kebutuhan pokok di pasar.(fan)