MALIOBORO – Pengembangan asuransi nasional di tanah air perlu digenjot lagi. Sebab, saat ini jumlah perusahaan asuransi asing masih mendominasi. Dari 60 perusahaan asuransi di Indonesia, sebagian besar merupakan perusahaan asuransi asing.
Direktur Utama Bhinneka Life, Wiroyo Karsono mengatakan, meskipun program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah ada dan didukung dengan kebijakan pemerintah tetapi masih ada peluang dari asuransi swasta untuk bermain di pasar yang sama. Sebab, JKN sampai saat ini belum bisa menutupi semua kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan.
“Asuransi nasional mestinya bisa masuk sepuluh besar di Indonesia yang lebih banyak didominasi perusahaan asing. Makanya perlu peningkatan sinerigitas untuk bisa menjadi tuan rumah sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, masih ada layanan kesehatna yang sebenarnya juga tidak bisa dicover oleh JKN. Oleh karena itu, pengembangan asuransi nasional sangat dibutuhkan untuk melengkapi layanan kesehatan yang belum bisa di-cover oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Kemudahan banyak diberikan oleh perusahaan asuransi swasta ketimbang JKN. Kelebihan yang di berikan perusahaan asuransi swasta seperti klaim yang dipermudah dan dipercepat.
Tidak seperti BPJS yang memerlukan beberapa proses untuk klaim, maka asuransi bisa langsung melakukannya bagi pemilik polis.
“Adanya JKN maka kesadaran masyarakat untuk ikut asuransi juga semakin besar. Ini berita bagus soal asuransi,”tambahnya.
Namun untuk bisa bersaing dengan perusahaan asuransi asing maupun JKN, lanjut Wiroyo, perusahaan asuransi nasional harus mampu memberikan pelayanan yang optimal. Termasuk mengikis persepsi masyarakat yang menyatakan klaim asuransi seringkali sulit dilakukan.
Perusahaan asuransi nasional mestinya berorientasi pada nasabah. Dengan demikian bisa memberikan pelayanan tepat waktu pada pemegang polis.(fan)
