MALIOBORO – Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Resiko Kementrian Keuangan Republik Indonesia berkjerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY mengadakan kegiatan Sosialisasi Saving Bond Ritel (SBR) Seri SBR004 di hall kantor OJK DIY, Yogyakarta (21/8). Acara ini dihadiri perwakilan BI Yogyakarta, Kepala BEI Yogyakarta, para perwakilan pegawai industri jasa keuangan, dan warga masyarakat terutama pns yang berminat investasi pada SBR004 ini.
Untung Nugroho selaku kepala OJK Perwakilan DIY mengungkapkan kementrian keuangan telah berkerja sama dengan Bank Indonesia untuk roadshow sosialisasi dan edukasi saving bond ritel ini di 11 kota, dimana di DIY kegiatan ini dilakukan dengan berkerjasama dengan OJK DIY.
SBR004 merupakan surat utang negara yang khusus dapat dibeli oleh tiap individu yang diantaranya merupakan pegawai negeri atau pegawai pemerintah dari tiap institusi yang ada di Indonesia.
“Acara hari ini membahas bagaimana cara membeli surat utang tersebut, lalu proses menjualnya juga, dan investasi yang terkandung di dalamnya,” ujar Untung
Iwan Priyanto selaku perwakilan Direktorat Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Resiko Kementrian Keuangan Republik Indonesia mengatakan Indonesia menerbitkan surat utara negara karena adanya defisit APBN dimana kurangnya pendapatan baik pajak maupun non pajak sehingga Pemerintah menerbitkan surat utang untuk mendapatkan pembiayaan dengan bunga yang terjangkau
Surat berharga negara itu ada 2 yaitu surat berharga negara dan surat berharga syariah negara, dimana Saving Bond Ritel (SBR) ini terkategorikan sebagai surat berharga negara
“Sebelum SBR004, Kementrian Keuangan sudah menerbitkan SBR003 dengan dana terkumpul mencapai 1928T lalu investor yang terjaring mencapai 7.462 investor dari 10.688 investor yang teregister,” tutur Iwan.
Kesamaan SBR004 dan SBR003 ini investor dapat membelinya secara online melalui website dari bank yang ditunjuk, dimana pemesanan SBR004 kali ini dapat melalui BRI.
“Masyarakat dapat melakukan pemesanan SBR004 dengan mendaftar melalui lembaga yang ditunjuk dengan memenuhi persyaratan yaitu, KTP, NPWP, dan alamat email yang aktif,” jelas Iwan.
Pemerintah berharap SBR004 ini dapat diserap optimal oleh ritel, sehingga makin banyak masyarakat umum yang memilikinya.
“Keuntungan SBR004 ini dijual dengan harga Rp1 Juta dan maksimal kememilikan sebesar Rp3 Milyar, serta tingkat bunga yang dipakai adalah floating coupon dimana bunganya disesuaikan dengan BI Rate yang berlaku saat pencairan,” terang Iwan.
SBR004 dilaunching 15 Agustus, lalu dapat dipesan sampai kepada 13 September. SBR004 ini memiliki jatuh tempo selama 2 tahun.
Irfan Noor Riza selaku Kepala Kantor BEI Perwakilan Yogyakarta menuturkan keunggulan SBR004 ini adalah diperuntukkan untuk ritel atau masyarakat umum dan memiliki tingkat pengembalian yang lebih menarik dari tingkat pengembalian simpanan di bank pada umumnya.
Akses pemesanan SBR004 ini juga mudah yaitu dapat dilakukan secara online melalui lembaga yang telah ditunjuk oleh Kementrian Keuangan Repoublik Indonesia.
“Kita berharap dengan adanya SBR004 ini masyarakat memiliki pilihan alternatif yang lebih banyak pilihannya dalam berinvestasi sehingga edukasi investasi terhadap masyarakat menjadi lebih berkembang lagi,” jelas Irfan. (RSD)