MALIOBORO – Dalam upaya untuk meningkatkan pencapaian kinerja Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) se Indonesia, Kompartemen BPR Syariah Asbisindo telah menetapkan tanggal 17 Ramadhan sebagai Hari BPR Syariah Indonesia.
Di Tahun 2018 ini Hari BPR Syariah Indonesia diselenggarakan di Hotel Dafam Rohan Yogyakarta, 17 Ramadhan 1439 H (2/6). Acara ini dihadiri oleh Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Ratmono; Kepala OJK DiY, Untung Nugroho; dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Budi Hanoto.
Dalam sambutan selaku tuan rumah, Ketua DPW Asbisindo DIY, Edi Sunarto menyampaikan bahwa Tasyakuran Hari BPR Syariah Indonesia diikuti oleh seluruh BPRS DIY, Perwakilan DPW Asbisindo se Indonesia dan jajaran pengurus DPP Asbisindo.
Ketua Kompartemen BPR Syariah DPP Asbisindo, Cahyo Kartiko menyampaikan bahwa BPR Syariah sudah bisa dirasakan kehadirannya oleh masyarakat dari Aceh hingga Papua. Saat ini sudah hadir 167 BPR Syariah di Seluruh Indonesia. Meskipun pangsa pasarnya masih kecil, BPR Syariah tetap tumbuh di atas 15% di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang melambat.
“BPR Syariah telah hadir di seluruh Indonesia. BPR Syariah diamanatkan untuk tidak hanya sekadar mencari untung, melainkan juga mempunyai fungsi dakwah bagi masyarakat,” ungkap Cahyo.
Kepala Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan, Ahmad Soekro Ratmono menuturkan jika Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar, sehingga sangat positif bagi tumbuhnya layanan perbankan syariah.
“Pertumbuhan perbankan syariah selalu lebih tinggi dibanding perbankan konvensional karena peran aktif Asbisindo sejak awal berkembangnya perbankan syariah di Indonesia. Dasar operasional BPR Syariah juga tidak boleh ada unsur spekulasi dan riba sehingga sangat mendukung bagi pertumbuhan usaha mikro,” kata Ahmad Soekro.
Rangkaian kegiatan Hari BPR Syariah Indonesia kali ini dimulai dengan Rakor BPR Syariah se Indonesia yang membahas mengenai penguatan dana BPR Syariah melalui dana haji, tasyakuran serta ziarah ke makam pendiri Asbisindo H. Waris Sucipta dan Panglima Besar Jenderal Sudirman untuk menguatkan semangat kebangsaan segenap pejuang ekonomi syariah. (ah)