General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasiona Adisutjipto, Agus Pandu Purnama menandaskan PT Angkasa Pura I tetap menginginkan bandara baru di Kulonprogo, New Yogyakarta International Airport (NYIA) beroperasi bulan April mendatang. Kemungkinan besar bandara baru tersebut akan diresmikan tanggal 7 April 2019 mendatang.
Agus mengungkapkan, sampai saat ini progres pembangunan bandara baru sudah mencapai 30,2 persen. Artinya pihaknya terus berusaha mengebut pelaksanaan pembangunan sehingga di bulan April nanti, pihaknya sudah bisa menyelenggarakan seluruh penerbangan internasional di NYIA tersebut.
Agus menyebutkan alasan mengapa harus beroperasi pada bulan April 2019 sebab Bandara Internasional Adisutjipto sudah overload. Sebenarnya Agus menginginkan bandara baru tersebut beroperasi di bulan Maret karena kebutuhan PT Angkasa Pura I di DIY cukup besar.
“Tahun kemarin kita mengangkut penumpang 8,4 juta orang. Padahal tahun sebelumnya hanya 7,8 juta penumpang, dan itu sudah jauh di atas kapasitas bandara,”tuturnya saat membuka pelatihan Baggace Tractor Transportation (BTT) untuk warga terdampak pembangunan bandara baru, Senin (21/1/2019).
Kapasitas Bandara Internasional Adisutjipto hanya sekitar 1,8 juta orang pertahunnya. Dengan jumlah penumpang yang mencapai 8 kali lipat maka tingkat kepadatan di Bandara Internasional sudah pada titik memprihatinkan. Sehingga pihaknya menginginkan untuk segera memanfaatkan potensi bandara di Kulonprogo.
Pihaknya juga menginginkan agar bandara Kulonprogo beroperasi di bulan April karena bulan Mei dan Juni adalah masa peak season penumpang pesawat terbang di Jogja yaitu memasuki musim libur lebaran. Di masa libur lebaran biasanya jumlah penumpang tembus di angka 27 orang-28 ribu orang, padahal di hari biasa bisa tembus 23.000 orang penumpang.
“Libur lebaran biasanya akan banyak penerbangan tambahan. Sehingga kepadatan bandara akan semakin bertambah,”ujarnya.
Oleh karena itu, PT Angkasa Pura I sangat menginginkan agar NYIA segera beroperasi untuk mengurangi beban overload dari Bandara Internasional Adisutjipto. Karena itu, pihaknya berupaya terus menggenjot pembangunan bandara baru tersebut.
Di samping menggenjot pembangunan bandara baru, pihaknya juga terus menggenjot persiapan masyarakat sekitar agar tidak hanya menjadi penonton. Berbagai pelatihan PT Angkasa Pura I lakukan agar masyarakat Kulonprogo terutama warga terdampak bisa turut bekerja di NYIA nantinya ketika beroperasi.
“Seperti hari ini kita selenggarakan latihan untuk operator traktor pengangkut bagasi. Meski terkesan hanya sopir, namun nanti untuk dapat diterima harus lulus ujian negara terlebih dahulu,”tambahnya.
Koordinator Help Desk Bandara Kulonprogo, Rismantori menambahkan, PT Angkasa Pura I berusaha agar masyarakat sekitar terutama terdampak bandara baru untuk turut menikmati keberadaan bandara baru Kulonprogo dengan terlibat menjadi tenaga kerja. Oleh karena itu, melalui Help Desk berbagai pelatihan terus dilaksanakan.
“Kami sudah melakukan berbagai pelatihan, salah satunya bahasa Inggris,”tuturnya.
Sebentar lagi, pihaknya akan menyelenggarakan pelatihan Baggage Towing Tractor (BTT) atau operator towing tractor untuk mengangkut bagasi penumpang. Pelatihan tersebut nantinya akan diperuntukkan warga terdampak dengan kualifikasi tertentu. Pelatihan tersebut terbagi masing-masing dua hari coaching, 6 hari inclass training, 6 hari on the job training dan dua hari ujian.
“Jika lulus nanti akan mendapat sertifikat dan ada prioritas untuk diterima. Tetapi nanti tetap diserahkan ke airlines sebagai pengguna,”terangnya. (erf)