Ekspor dan Impor DIY Turun

Pasar modal

MALIOBORO.NEWS – Selama Februari 2019, ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar US$ 32,1 juta atau turun 11,85 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara impor sebesar US$ 5,1 juta turun 42,95 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik DIY, JB Priyanto menuturkan nilai ekspor D.I. Yogyakarta selama bulan Februari 2019 sebesar US$ 32,1 juta turun sebesar 11,85 persen dibanding bulan sebelumnya. Dibandingkan Januari – Februari 2018 (year on year), nilai ekspor turun sebesar 5,51 persen.

“Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang menjadi pangsa pasar terbesar mencapai 60,94 persen,”ujarnya.

Khusus kawasan ASEAN, ekspor ke Viet Nam merupakan nilai ekspor terbesar Februari 2019 sebesar 25,98 persen. Sementara perkembangan ekspor terbesar adalah Thailand sebesar 29,72 persen.

Ia mengungkapkan, pakaian Jadi Bukan Rajutan; Perabot, Penerangan Rumah; dan Barang-barang Rajutan merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai ekspor tertinggi pada bulan Februari 2019 masing-masing sebesar 39,91 persen; 14,38 persen; dan 11,28 persen.

Perkembangan komoditas ekspor terbesar dari bulan Januari 2019 ke bulan Februari 2019 adalah komoditas Plastik dan Barang dari Plastik yang meningkat sebesar 19,62 persen. “Perkembangan terbesar YOY adalah komoditas Jerami/Bahan Anyaman dengan peningkatan sebesar 34,15 persen,”tambahnya.

Di sisi lain impor D.I. Yogyakarta di bulan Februari 2019 sebesar US$ 5,1 juta turun 42,95 persen dibanding bulan sebelumnya. Dibanding Januari – Febuari 2018 (y o y), nilai impor turun 3,87 persen. Hong Kong merupakan negara pemasok terbesar yaitu 40,75 persen.

“Komoditas impor terbesar adalah Filamen Buatan yaitu sebesar 36,74 persen dari total nilai impor,”ungkapnya. (erf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *