MALIOBORO – Kustomfest 2018 ke 7, sebuah hajatan yang telah masuk dalam kalender event internasional kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) pada tanggal 6-7 Oktober mendatang. Pecinta kustom kulture dr Indonesia akan disuguh sebuah acara yang selalu menjadi barometer perkembangan kustom kulture di Indonesia.
Director Kustomfest Lulut Wahyudi mengatakan, sejak kelahirannya pada tahun 2012, Kustomfest selalu konsisten untuk mengedukasi dan memberikan inspirasi positif bagi mereka yang menyukai kustom kulture baik sebagai builder atau sebagai penikmat dunia kustom.
“Pada tahun ini Kustomfest akan mengambil tema Color of Difference sebuah tema yang memiliki makna kuat mengenai warna yang ada di dunia kustom,”tuturnya.
Kali ini, Kustomfest mengangkat tema tersebut untuk mengingatkan bahwa dunia kustom ini memillki banyak sekali aliran kustom. Setiap aliran tersebut memiliki ciri khas dan kelstlmewaannya masingmasing. Sebab hal ini yang membuat dunia kustom menjadi bervariasi dan menjadi sangat indah.
Khusus untuk tahun ini pihaknya juga akan menghadirkan sebuah pesawat bersejarah milik TNI AU “RI-X WEL” yang merupakan sebuah pesawat pertama yang dlbuat oleh anak bangsa. Selama ini pesawat tersebut disimpan di Ruang Kronologi, Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Pesawat ini dirancang dan dibuat hanya dalam waktu S bulan oleh Biro Rencana dan Konstruksi pada tahun 1948 di Pangkalan Udara Maospati (Sekarang Lanud Iswahjudl). Setelah melewati serangkaian uji terbang, WEL-1 RI-X melakukan penerbangan dari Maospati menuju Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) untuk dipertunjukkan pada sebuah pameran penerbangan di Yogyakarta yang pada waktu itu dibuka langsung oleh Pressden Soekarno.
“Sebuah kebanggaan tersendiri pada waktu itu karena personil TNI AU sudah bisa membuat sebuah pesawat dan berhasil menerbangkannya cli sebuah event penting yang dihadiri oleh Presiden RI,”tambahnya.
Menurutnya, kehadiran pesawat ini merupakan upaya menghadirkan kesuksesan para pendahulu bagi para generasi muda saat ini teruntuk khusus bagi mereka yang bergelut dengan dunia kustom bahwa saat ini tidak boleh bersifat jumawa dan juga harus membuang sikap arogan pada saat di jalan. Selain itu, makna terkuat dari kisah yang diangkat oleh keberhasilan membuat sebuah pesawat tersebut dan menerbangkannya adalah jadilah generasi yang tetap memiliki spirit untuk tidak menyerah dengan dengan segala keterbatasan.
“Kami akan menyegarkan pesawat “RI-X WEL dengan merestorasi beberapa bagian pada pesawat. Beberapa waktu yang Ialu pesawat tersebut telah dibongkar beberapa bagiannya untuk diperbaiki di bengkel Retro Classic Cycles seperti bagian Skin di bagian sayap dan fuselage dan juga memperbaiki sektor warna karena saat ini kondisi pesawat sudah termakan usia,”ungkapnya.
Saat ini bagian mesin sudah diperbaiki dengan menggunakan satu mesin motor Harley Davidson WL berkubikasi 750cc buatan tahun 1925 sehingga akan menjadi pesawat kustom pertama di Indonesia. Pesawat ini tetap akan menggunakan rangka badan dari besi clan airfoil sayap dari kayu. Kulit pesawat 80% menggunakan kain blacu dengan bagian lainnya menggunakan materi aluminium terutama pada engine cowring. Setelah direstorasi oleh Retro Classic Cycles! pesawat “RI~X WEL” ini rencananya akan diboyong ke arena Kustomfest 2018. Kustomfest sangat aware dengan peninggalan bangsa yang kini masih ada.
“Di luar juga ada satu pesawat Aircraft yang akan digrafiti secara life, dibuat motif sehingga menjadi pesawat terbang pertama yang digrafity di Indonesia,”tambahnya.
Kepala Museum Dirgantara Yogyakarta, Kolonel Sus Dede Nasrudin menambahkan, 35 persen pendapatan DIY berasal dari Pariwisata, termasuk salah satunya berasal dari Museum Dirgantara. Oleh karena itu, pihaknya mendukung gelaran Kustomfest karena sudah mendunia. Salah satu dukungannya adalah dengan mendatangkan pesawat salah satu koleksi mereka.
“Harapannya bisa menginspirasi masyarakat untuk melakukan inovasi termasuk dengan kustom ini,”ujarnya.(erf)