MALIOBORO – Gelaran Jogja Heboh akan kembali dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berbeda dengan hajatan yang sama tahun sebelumnya, seluruh transaksi dalam pesta diskon Jogja Heboh tersebut akan dilaksanakan secara non tunai alias cashless. Untuk mendukung kegiatan tersebut, sebuah aplikasi telah disiapkan dan kerjasama dengan pihak perbankan juga akan dilakukan.
Ketua II Jogja Heboh, Arief Effendi mengatakan event Jogja Heboh akan diwarnai dengan pesta diskon sehingga mampu mendongkrak perputaran uang di wilayah DIY. Setiap transaksi diskon di berbagai unit usaha seperti Hotel, Restoran, Mall ataupun Pasar Tradisional.
“Diskon khusus akan diberikan kepada siapa saja yang telah mendaftar menjadi anggota,”ungkap Arief.
Jika Jogja Heboh sebelumnya hanya dilaksanakan oleh dua Stake Holder yaitu PHRI juga bersama ASITA. Namun untuk pelaksanaan Jogja Heboh juga melibatkan Kadin karena pesta diskon kali ini juga ditawarkan untuk transaksi di pusat perbelanjaan. Jika tahun lalu hanya diskon menginap dan makan, tetapi sekarang pusat perbelanjaan juga terlibat.
Menurut Arief, Jogja Heboh sengaja dilakukan untuk menghapus siklus tahunan industri pariwisata di DIY.
Musim liburan telah usai, hotel dan restoran di Yogyakarta kembali sepi pengunjung. Masa low season membuat industri pariwisata di Yogyakarta kembali menurun.
“Sehingga inovasi perlu dilakukan untuk menjaga tingkat kunjungan wisatawan yang hadir di wilayah ini,”tambahnya.
Bulan Februari nanti, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta biasanya mengalami penurunan cukup drastis. Untuk mendongkrak wisatawan yang datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kamar Dagang Dan Industri Indonesia (Kadin) serta Asita akan menyelenggarakan event Jogja Heboh. Sebuah event pesta diskon yang akan diikuti oleh berbagai stake holder di DIY.
Guna meramaikan pesta diskon tersebut, hajatan Jogja Heboh ini juga akan diisi dengan atraksi kebudayaan, olah raga dan juga seni. Dengan gelaran yang variatif tersebut diharapkan mampu mendongkrak wisatawan yang datang ke Yogyakarta selama musim low season nanti.
“Kami telah menyiapkan aplikasi untuk mendukung transaksi dalam pesta diskon nanti. Aplikasi memang digunakan untuk mendukung pemerintah dalam program cashless yaitu transaksi menggunakan e-money. Dengan aplikasi ini juga untuk memudahkan masyarakat melakukan pendaftaran. Masyarakat yang ingin mendapat diskon memang harus mendaftar terlebih dahulu. Nanti akan dapat nomor ID, dan dari setiap transaksi Rp 100 ribu akan mendapatkan 1 point untuk berhak ikut undian dengan hadiah yang kami siapkan,”paparnya.
Ketua PHRI DIY, Istijab Danunagoro menambahkan, dalam pesta diskon tersebut, setiap hotel akan memberikan diskon. Setiap anggota PHRI akan memberikan diskon minimal 60 persen dari tarif yang berlaku setiap harinya. Sehingga dengan diskon tersebut diharapkan akan mampu mendongkrak jumlah tamu hotel yang menginap.
“Melalui aplikasi, masyarakat bisa mengetahui hotel mana saja yang memberikan diskon. Termasuk juga home stay ataupun guest house,”ungkapnya. (erf)