MALIOBORO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kepada kalangan penggiat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di DIY untuk meningkatkan komposisi dana pihak ketiga yang berbiaya murah.
Perwakilan OJK DIY dalam penarikan Undian Tabungan Tamasya Plus, Ngatno mengungkapkan, hingga akhir November tahun 2017 lalu, OJK mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan oleh BPR-BPR di DIY mencapai Rp 4,3 triliun. Sebagian besar komposisi dari DPK kalangan BPR di DIY masih didominasi oleh Deposito.
“Kami mencatat DPK dari tabungan hanya Rp 1,5 triliun dan Deposito masih Rp 2,8 triliun,” ungkapnya.
Ia mengakui, memang ada peningkatan kinerja BPR dari sisi pengumpulan DPK. Untuk pengumpulan tabungan, OJK mengungkapkan ada peningkatan Rp 303, 2 miliar. Jumlah tersebut meningkat 7,4 persen dibanding dengan akhir Desember 2016 lalu.
Sementara deposito juga mengalami peningkatan lebih besar dibanding dengan tahun 2016. pihaknya mencatat terjadi kenaikan sebesar Rp 127 miliar pada November 2017 dibanding dengan akhir Desember 2016, atau naik 9,4 persen.
“Seperti kita ketahui, bunga Deposito memang lebih tinggi dibanding tabungan. Dan itu termasuk komponen biaya tinggi,” tuturnya.
Oleh karena itu, OJK berharap agar kalangan BPR terus melakukan inovasi produk untuk mendapatkan dana berbiaya murah. Ia sendiri mengapresiasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat (Perbarindo) DIY yang telah menelorkan tabungan bersama Tamasya Plus di mana respon masyarakat cukup tinggi. (Erfanto Linangkung)