MALIOBORO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku optimistis respon masyarakat terhadap industri perbankan syariah akan makin semakin membaik di tahun 2018. Edukasi untuk peningkatan literasi keuangan terkait dengan perbankan syariah akan berdampak positif terhadap pertumbuhan industri keuangan berbasis syariah ini.
Oleh karena itu, OJK pun berani memproyeksikan pertumbuhan aset Bank Syariah akan tembus hingga 17% year on year (yoy). Penetrasi-penetrasi produk keuangan berbasis syariah akan semakin diterima oleh masyarakat, sehingga kinerja perbankan syariahpun akan turut terkerek naik.
Tahun ini, diperkirakan pertumbuhannya akan semakin membaik. Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro mengungkapkan, tahun lalu industri perbankan syariah tumbuh dengan baik. Pertumbuhan aset dan pembiayaan dari perbankan syariah mampu menembus angka 19% di tahun lalu. Sehingga tahun ini, pihaknya mengaku optimis pertumbuhan aset ataupun pembiayaan mampu mencapai lebih dari 16%-17%. “OJK mengawasi dan menjaga pertumbuhan industri perbankan syariah,” tegas Ahmad.
OJK mengatakan akan terus mengawasi perkembangan perbankan syariah termasuk pertumbuhannya. Dengan cerminan pertumbuhan bank syariah yang ada hingga kuartal I ini dirasa proyeksi OJK masih sejalan dan diharapkan dapat dilampaui oleh perbankan syariah. Pengawasan yang ketat tersebut untuk melindungi industri itu sendiri sekaligus juga untuk melindungi konsumen.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Syariah, John Kosasih mengakui jika tren perbankan syariah tahun lalu memang membaik, sehingga pihaknya memperkirakan pertumbuhan aset sebenarnya di kuartal I-2018 masih dinamis. Dengan melihat perkembangan tahun lalu, ia menilai, industri perbankan syariah terutama BCA Syariah masih sesuai dengan jalurnya.
“Total aset BCA Syariah tumbuh 14% yoy, pembiayaan 23% yoy dan DPK 17% di kuartal I 2018. Perusahaannya menargetkan hingga akhir tahun ini aset BCA Syariah dapat tumbuh hingga 10% sampai 15%,”tuturnya.(fan)
