OJK  

OJK Targetkan Sebanyak-banyaknya Bank Wakaf Mikro

MALIOBORO – Saat ini sudah 20 Bank Wakaf Mikro yang mendapat izin di lingkungan pondok pesantren yang tersebar di Cirebon, Bandung, Ciamis, Serang, Lebak, Purwokerto, Cilacap, Kudus, Klaten, Yogyakarta, Surabaya, Jombang dan Kediri. 10 lagi BWM kini tengah mengurus perizinannya dan kemungkinan besar akan segera beroperasi.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK, Anto Prabowo mengatakan Hingga 15 April 2018, program yang dimulai sejak Oktober 2017 ini sudah menyalurkan pinjaman kepada pelaku usaha mikro di kalangan pesantren sebesar Rp 4,18 miliar. Pinjaman tersebut disalurkan kepada 4.152 nasabah melalui Bank Wakaf Mikro yang sudah beroperasi saat ini.

“Sampai saat ini dari dana yang disalurkan tidak ada kredit macet. Beberapa skema yang kita terapkan berhasil menekan angka kredit macet,” kata Anto di Yogyakarta, Sabtu (5/5).

Anto menyebutkan, sumber dananya berasal dari donasi perusahaan dan individu yang dikelola oleh LAZNAS. Selanjutnya, LAZNAS yang menyalurkan dana kepada BWM yang sudah mendapat izin dari OJK. Keberadaan Bank Wakaf Mikro ini merupakan komitmen OJK bersama pemerintah untuk terus memperluas penyediaan akses keuangan masyarakat, khususnya bagi masyarakat menengah dan kecil yang belum terjangkau lembaga keuangan konvensional.

Oleh karena itu, kini pihaknya tengah menggodok kemungkinan untuk menambah jumlah BWM. Tidak hanya di lingkungan pesantren, tetapi BWM ini nanti dimungkinkan akan berdiri di institusi yang berbeda. Bisa saja suatu saat nanti BWM berdiri dari masjid-masjid yang banyak tersebar di Indonesia.

“Kami sudah bekerja sama dengan Muhammadiyah dan Asyiah untuk mengembangkan BWM. Jadi kemungkinan menambah jumlahnya bisa saja dilakukan,” tambahnya. (fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *