BI  

Sambut Bandara baru, BI Gelar Grebek UMKM

MALIOBORO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY menggelar kurasi produk UMKM sebagai bagian dari road to Grebeg UMKM DIY 2018 pada 29 hingga 30 Oktober 1018. Kurator ini penting guna meningkatkan kualitas produk UMKM.

Selama ini, DIY memang dikenal memiliki kekuatan fundamental ekonomi yang bagus berkat sokongan dari UMKM. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika BI memfasilitasi UMKM-UMKM yang ada untuk naik kelas.

Dengan mengusung konsep ‘naik kelas’, Grebeg UMKM DIY 2018 yang mengangkat tema ‘Jogja Sambut Bandara Baru: Menembus Pasar Dunia Tanpa Batas’ akan dilaksanakan pada 23-25 November 2018 mendatang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Budi Hanoto mengatakan, hajatan ini diharapkan mampu memfasilitasi para UMKM pesertanya untuk memberikan kualitas produk dan layanan yang lebih baik. Sehingga menjadi lebih siap bersaing dalam perubahan di era digital atau e-commerce and digital marketing era.

” BI DIY siap memfasilitasi UMKM agar benar-benar bisa naik kelas diantaraya melalui ajang Grebeg UMKM DIY 2018,”ujarnya.

Menurut Budi, UMKM DIY harus mampu bersaing ditengah mandatory jaminan produk halal pada akhir tahun 2019, serta mampu menghadapi tantangan pasar dunia tanpa batas dan lebih berorientasi ekspor. Oleh karena itu, kurator sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM.

Budi menjelaskan kegiatan kurasi produk UMKM kali ini menghadirkan tiga orang kurator kenamaan di level nasional, yaitu De Neve Mizan Allan untuk kategori craft, Tee Dina Midiani untuk kategori fashion, dan Rima Rahima Sjoekri untuk kategori food. Total peserta yang akan mengikuti kurasi produk sebanyak 100 unit UMKM, dengan rincian sebanyak 42 unit UMKM kategori craft, 28 unit UMKM kategori fashion dan 40 unit UMKM kategori food.

Ia menambahkan, sebagian besar peserta dari kegiatan kurasi dimaksud sebanyak 75 persen merupakan alumni peserta Grebeg UMKM DIY 2017 dan sebagian lainnya merupakan UMKM rekomendasi dari instansi-instansi terkait pengembangan UMKM, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Perbankan DIY serta Asosiasi Penggerak UMKM DIY.

Menurut Budi, cukup besarnya porsi alumni peserta Grebeg UMKM DIY 2017 yang mengikuti kurasi ini dilatarbelakangi hasil pemantauan BI DIY terhadap potensi dan perkembangan yang dialami UMKM tersebut. Dalam jangka waktu setahun terakhir mereka telah berhasil leveling up produknya dan bersiap untuk bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Setelah proses kurasi selesai dan diperoleh daftar UMKM yang akan diikutsertakan dalam Grebeg UMKM DIY 2018, BI DIY akan menyelenggarakan pertemuan dengan start up guna menindaklanjuti program one start up one sister Small and Medium Enterprise (SME).

“UMKM DIY yang bisa go digital,”imbuhnya.

Selain itu, Budi menyampaikan juga akan dilaksanakan kegiatan lanjutan proses sertifikasi halal bagi beberapa produk UMKM. Dalam rangka mendukung kelancaran rangkaian Road to Grebeg UMKM DIY 2018, BI DIY terus berupaya untuk mempererat kerjasama dan sinergi dengan Pemerintah Daerah serta instansi-instansi terkait. Hal ini tidak terlepas dari peran masing-masing instansi untuk mengangkat ‘kelas’ UMKM di DIY ke level yang lebih tinggi.

Selama ini, DIY mendukung penuh dalam pengembangan UMKM DIY ke level yang lebih tinggi, tidak lain merupakan salah satu wujud dedikasi BI dalam berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (erf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *