MALIOBORO – Bertempat di Hall Bank Bantul, Dekranasda Bantul berkerjasama dengan OJK DIY menyelenggarakan Sosialisasi Keuangan Dan Workshop Pemberdayaan Pembatik (10/12).
Acara ini ini didukung oleh Bank Bantul sebagai sponsor utama dan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bantul.Workshop ini dikuti oleh 85 pembatik yang berasal dari berbagai daerah di Bantul seperti Banguntapan, Kasihan, Piyungan,Pleret, dan Sewon. Acara workshop ini dibuka oleh Erna Kusmawati Suharsono selaku Ketua Dekranasda Bantul.
Dalam sambutannya, Erna Kusmawati Suharsono mengucapkan banyak terima kasih kepada OJK DIY atas dapat terselenggara acara ini.Pembatik secara kesejahteraan sudah meningkat tetapi tidak merata terutama pada para pekerja lepas yaitu para pengrajin kecil yang berada di Bantul.
“Agar berkembang, Kami mengarahkan kepada para pengrajin batik untuk berinovasi dan mendukung kegiatannya dengan mengajak stakeholder di Kabupaten Bantul untuk mengadakan pelatihan dan melakukan program pinjaman modal dengan biaya murah agar kesejahteraan pengrajin batik meningkat”, ujar Erna.
Sulistyanto selaku Kepala Dinas Koperasi UKM Dan Perindustrian Kabupaten Bantul menyampaikan pada tahun 2018 ini telah melakukan pembinaan terhadap kelompok pengrajin batik yang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bantul.
Para pengrajin batik ini diharapkan dapat mengakses permodalan sebagai suatu kelompok usaha agar kelompok usaha ini dapat berkembang lebih baik lagi daripada berusaha sendiri – sendiri.
“Saya melihat juga ada peluang pengembangan para pengrajin batik di Bantul ini dengan konsep Bank Wakaf Mikro yang sedang dikembangkan oleh OJK, sebelum para UMKM ini mengenal akses pemodalan yang lebih besar melalui pinjaman modal dari perbankan,” ujar Sulistyo.
Sebagai pembukaan, Kepala Kantor OJK DIY, Untung Nugroho menyampaikan OJK mengarahkan industri keuangan termasuk Bank supaya memberikan pengembangan kepada UMKM supaya kesejahteraannya meningkat, termasuk di Kabupaten Bantul ini adalah pengerajin batik.
OJK juga mendorong pengrajin batik untuk jualan lewat online dimana sudah ada beberapa BUMDES ONLINE yang berdiri di daerah yang memiliki sinyal internet yang bagus.
“OJK juga akan mengawal realisasi rencana pinjaman modal dari industri keuangan kepada pengrajin batik di Bantul, tentunya juga bukan hanya realisasi pembiayaan tetapi juga pelatihan dan pengembangannya,” ungkap Untung Nugroho.
BPR Bank Bantul sebagai tuan rumah pelatihan diwakiliki Aristini Sriyatun selaku Direktur Utama mengemukakan Bank Bantul siap membantu pengembangan usaha UMKM batik dengan adanya program pinjaman modal dengan bunga murah sebesar 6%.
Program ini ditujukan agar para UMKM terlepas dari jeratan bunga tinggi dari rentenir yang melakukan peminjaman modal.
“Tentunya untuk mengakses permodalan tersebut, calon nasabah diwajibkan memiliki riwayat pinjaman yang bagus pula,” tandas Aristini Sriyatun. (RSD)