Targetkan Rp 18 Miliar, JITM Digelar Sebagai Sarana Promosi Bandara Baru NYIA

MALIOBORO – Jogja International Airport (JITM) kembali digelar di Royal Ambarrukmo Hotel, Selasa (8/7) hingga Kamis (10/5) kemarin. Selain menjadi ajang untuk mempromosikan potensi industri pariwisata di DIY kepadapara buyer luar negeri dan dalam negeri, kesempatan ini juga digunakan insan pariwisata untuk mempromosikan keberadaan bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Kepala Dispar DIY Aris Riyanta mengungkapkan dengan kehadiran NYIA nantinya, diharapkan kunjungan wisatawan terutama wisman akan mengalami kenaikan. Berdasarkan data wisman yang menginap diperhotelan, jumlah wiswan yang datang ke DIY sudah mencapai 400.000 orang pada 2017 lalu dan ditargetkan naik menjadi 450.000 wisman pada 2018.

“Melihat apa yang sudah berlangsung dan potensi yang dimiliki DIY tersebut, tidaklah heran potensi pendapatan JITM 2018 ini diharapkan naik setidaknya 15 persen  daritahun lalu sebesar Rp 15,2 miliar menjadi Rp 18 miliar,” tutur Aris

Acara yang telah digelar untuk ke sembilan kalinya ini diikuti 89 seller turut serta dalam hajatan ini untuk memperkenalkan produk-produk mereka. 89 seller baik dari hotel, restoran, agen perjalanan, stakeholder yang ada seperti PT Angkasa Pura I dan juga dinas Pariwisata DIY juga menjadi peserta.

Mereka berusaha menawarkan berbagai keunggulan DIY agar bisa menggaet tamu lebih banyak lagi. JITM 2018 menjadi momentum bagi insan pariwisata untuk menggaet lebih banyak tamu mengingat tahun depan bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo sudah akan mulai beroperasi.

“Dengan beroperasinya NYIA tersebut maka akan semakin banyak direct flight ke DIY dari negara-negara lain seperti dari Asia dan Eropa,”tambahnya.

JITM telah berhasil menggaet 972 buyer baik dari dalam maupun luar negeri. Kali ini, 97 buyer dari 20 negara seperti Pakistan, Swedia, Malaysia, Bangladesh, India, Meksiko, Filipina, Sri Langka, Vietnam, Italia, Uni Emirate Arab, Jepang, Thailand, Polandia, Kamboja dan sebagainya hadir dalam kegiatan tahunan ini.

Ketua JITM 2018 Edwin Ismedi Himna mengatakan, jjang JITM 2018 ini dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengenalkan keberadaan bandara baru di DIY yang bisa mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara (wisman). Pihaknya menargetkan mampu mendapatkan revenue hingga Rp 18 miliar.

“Pertemuan jaringan Business to Business (B2B) industri perjalanan internasional di DIY ini diinsiasi Dinas Pariwisata (Dispar) DIY bekerjasama dengan DPD Asosiasi Lembaga Tour & Travel Indonesia (Asita) DIY dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengusung tema menjadi Sebuah Gerbang Baru untuk Memulai Perjalanan Bisnis Anda,”ungkapnya.

Menurutnya, Bandara baru ini menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku pariwisata di DIY dan sekitarnya. Sebab, bandara baru ini akan memicu pertumbuhan industri pariwisata di wilayah ini mengingat jumlah wisatawan ke DIY dan sekitarnya akan bertambah banyak seiring dengan pertumbuhan penerbangan langsung ke Kota Istimewa ini.

Oleh karena itu, ia meminta pelaku pasar pariwisata di DIY agar bisa mengembangkan strategi kreatif dan berkesempatan memperluas pasar baru di kelas internasional. Kreatifitas akan menimbulkan rasa penasaran dari wisatawan yang sudah dan belum datang ke DIY.(fan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *