MALIOBORO.NEWS – Beberapa tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai dibuka secara bertahap dan terbatas. Pembukaan kembali ini setelah berhenti beroperasi selama masa pandemi Covid-19.
Beberapa obyek wisata di Dlingo Bantul hari ini (25/7) memulai operasional terbatas. Beberapa objek wisata di Kabupaten Kulon Progo, Sleman dan Gunungkidul juga mulai dibuka.
Destinasi wisata di Kecamatan Dlingo, Bantul yang mulai beroperasi lagi, yaitu Puncak Becici, Pinus Pengger, Pinus Sari dan Rumah Hobbit Seribu Batu. Sedangkan di Kulon Progo beberapa tempat di kawasan Menoreh. Di Kabupaten Sleman di antaranya Candi Prambanan, Boko dan Tebing Breksi.
Akun IG Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul @dinparbantul menyebutkan, pengunjung wajib menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan, yaitu wajib memakai masker, selalu jaga jarak dan sering cuci tangan.
Selain itu, sesuai Pergub DIY No 48 tahun 2020 butir B1f dan B1h, wisatawan rombongan dari luar provinsi khususnya dari daerah zona merah/hitam wajib menunjukkan surat keterangan sehat atau hasil rapid test.
Kepala Bagian Pengembangan Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Antoni Hutagaol mengingatkan,agar masyarakat benar-benar disiplin dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Jadi jangan sampai objek wisata buka, senang berwisata tapi kemudian lalai. Semoga tidak ada kasus dari objek wisata ini,” ungkapnya.
Objek wisata di Bantul yang sudah buka di antaranya Kawasan pantai dari Pantai Baru sampai Pantai Parangtritis, beberapa wisata sungai di Piyungan dan kini menyusul beberapa objek wisata di Kawasan Hutan Pinus Dlingo Bantul.
Sementara itu hari Jumat (24/7) akan berlangsung simulasi penerapan protokol kesehatan di beberapa obyek wisata, yaitu Bukit Mojo, Panguk, Lintang Sewu (Dlingo) dan Puncak Sosok di Pleret Bantul.
“Ini informasinya dari Dinas Pariwisata DIY, keempat destinasi ini baru akan simulasi,” kata Antoni.
Secara terpisah Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji di Kantor Gubernur DIY di Kepatihan mengatakan melonjaknya jumlah kasus positif covid adalah konsekuensi DIY mulai terbuka dari kedatangan orang luar.
“Pelonjakan kasus ini saya kira bagian dari konsekuensi kalau kita terbuka,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, di Kepatihan, Rabu (22/7/2020).
“Kita sudah menerima tamu dalam jumlah cukup banyak baik itu wisata, bisnis maupun keluarga. Mereka berasal dari luar daerah termasuk zona merah atau zona hitam,” katanya.
Ia mengaku setelah DIY mulai terbuka, banyak tamu yang datang ke Yogya baik untuk kepentingan bisnis, wisata hingga keluarga. Sementara itu, mereka juga ada yang berasal dari daerah zona merah dan hitam.
Menurutnya Pemda DIY tidak tinggal diam menghadapi hal ini. Swab test massal dilakukan termasuk pengetatan prosedur tamu masuk luar daerah diberlakukan untuk memastikan tidak ada penularan.
“Kita di DIY siapkan antisipasi, melakukan tes cukup massal terutama swab agar segera diketahui dan tracing. Ini bagian konsekuensi karena terbuka,” tegas dia.
“Kita pun ini terbuka belum terbuka sekali, wisata masih dibatasi. Grup massal juga belum kita terima kalau dari daerah asal tak penuhi protokol kesehatan, tidak diterima. Di tempat wisata juga tak menerima terlalu banyak untuk tetap jaga jarak,” lanjut dia.
Pemda DIY juga akan mengkaji lebih jauh kemungkinan tempat-tempat wisata dengan ruang lingkup kecil agar tak buru-buru buka atau terlebih dahulu serta dipastikan protokol kesehatannya.
Perlu diketahui dalam dua hari terakhir ini, sebanyak 49 kasus positif Covid-19 terkonfirmasi terjadi di DIY. Jumlah kasus menjadi 486 (332 sembuh 14 meninggal). (bkn)