MALIOBORO – Pertumbuhan kinerja Usaha Kecil Mikro (UKM) di tanah air khususnya di Yogyakarta belum seperti yang diharapkan. Meski terbukti mampu menjadi penopang perekonomian bangsa di saat dunia mengalami krisis, namun perjalanan UKM masih perlu didongkrak.
Menurut pengamat UKM yang juga Executive Vice president International Council for Small Business Indonesia (ICSB), Jacky Mussry, sejumlah hal telah menjadi penghambat laju pertumbuhan UKM di tanah air. Namun, yang paling utama adalah perasaan cepat puas dengan kinerja yang dicapai saat ini.
“Merasa nyaman dengan keadaan sekarang adalah bumerang tersendiri bagi industri UKM,” tuturnya di sela acara Gebyar UKM di UGM.
Jacky mengatakan seharusnya UKM tersebut harus memiliki jiwa atau spirit untuk ngotot. UKM harus bisa meningkatkan awareness untuk memotivasi diri agar bisa memacu usahanya lebih maju lagi dibanding yang Ada saat ini.
Untuk maju, UKM harus berjiwa professional dalam berbagai hal, termasuk dalam memilih karyawan yang diajak bergabung dengan usahanya. UKM harus bisa memilih karyawan yang benar-benar professional sehingga dedikasi karyawan tidak setengah-setengah.
UKM harus produktif di mana selalu berusaha meningkatkan kinerja mereka untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Mustahil, UKM akan tumbuh tanpa meningkatkan produktivitas mereka. Cerita keberhasilan di masa lampau harus segera menjadi cambuk lebih baik di masa yang akan datang.
Tak hanya itu, UKM juga harus kreatif menciptakan diferensiasi produk mereka. Jika sudah beragam, maka langkah selanjutnya adalah menciptakan layanan yang maksimal kepada konsumen. Kemudahan pemberian dengan berbagai cara pembayaran, pengiriman hingga menjaga kualitas memang menjadi sebuah keharusan.
“Terakhir harus berjiwa entrepreneur sejati. Jangan cepat berpuas diri dengan capaian masa lalu. Pikirkan 10 tahun yang akan datang seperti apa?” tandasnya.
(erfanto linangkung)