MALIOBORO – Wakil Menteri Keuangan, Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Akt. membantah terjadinya penurunan daya beli masyarakat belakangan ini. Pria lulusan Univesitas Gadjah Mada ini menandaskan jika daya beli masyarakat justru mengalami peningkatan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Mardiasmo mengatakan daya beli masyarakat tetap terjaga bahkan tumbuh. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya pendapatan pajak konsumsi dari masyarakat tahun ini. Mardiasmo menyebut jika penerimaan pajak konsumsi tahun ini mengalami kenaikan 11 persen.
“Kalau pajak konsumsi naik 11 persen, itu artinya konsumsi juga naik. Bisa disimpulkan kalau konsumsi naik maka daya beli masyarakat juga naik,” tuturnya.
Jika sekarang banyak masyarakat yang menganggap terjadi penurunan daya beli karena penurunan pengunjung di toko-toko modern, pusat perbelanjaan modern lainnya. Namun, Mardiasmo menampiknya karena justru yang terjadi adalah kebalikannya.
Tetapi Ia mengakui jika terjadi penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan. Sebab, menurut Mardiasmo, penurunan ini terjadi karena ada perubahan gaya hidup masyarakat. Ada perubahan behavior dari masyarakat akibat perubahan lingkungan dan perubahan teknologi.
Yang terjadi saat ini adalah perubahan pola konsumsi masyarakat. Jika sebelumnya banyak masyarakat yang datang ke pusat perbelanjaan untuk belanja, sekarang masyarakat lebih memilih untuk membeli secara online. Jikapun ingin membeli makanan, masyarakat memilih menggunakan jasa ojek online.
“Masyarakat sekarang malas keluarg rumah. Mungkin karena malas bermacet-macetan, jadi tinggal hubungi ojek online,” ungkapnya.
Perubahan lain yang terjadi adalah berubahnya gaya hidup masyarakat yang memilih untuk kembali ke tradisional. Mardiasmo mencontohkan, dulu orang berbondong-bondong ke mall untuk sekadar makan. Akan tetapi, sekarang ketika berkumpul dengan teman-temannya, seseorang cenderung berburu kuliner tradisional meskipun jaraknya jauh dari kota.
(erfanto linangkung)