WISATA  

Wisatawan Mancanegara Ke DIY Masih Minim

YOGYAKARTA – Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia DIY, Udhi Sudiyanto mengakui jika kunjungan wisatawan mancanegara ke DIY masih sangat minim. Data Dinas Pariwisata DIY menyebutkan, jumlah wisatawan nusantara yang hadir ke Yogyakarta tahun 2017 yang lalu mencapai 4.613.687 orang.
Jumlah wisatawan asing yang hadir ke Yogyakarta selama tahun 2017 mencapai 397.951 orang atau sebenarnya mengalami kenaikan 12 % dibanding dengan tahun 2016 yang lalu. Namun jika diprosentasekan dengan jumlah wisatawan nusantara yang hadir ke Yogyakarta, memang masih sangat minim.
“Minimnya jumlah wisatawan mancanegara ke wilayah ini karena beberapa faktor,”tuturnya.
Akses ke Yogyakarta yang masih terbatas seperti kapasitas bandara yang cukup kecil. Karenanya, penerbangan langsung atau direct flight ke Yogyakarta dari luar negeri juga masih minim di samping sulitnya menempuh jalur darat menjadi faktor utama. Udhi yakin, New Yogyakarta International Airport (NYIA) nantinya akan menjadi solusi. Sebab, bandara merupakan akses utama mendatangkan wisatawan.
Menurutnya, Yogyakarta masih menjadi destinasi favorit untuk wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Karena Yogyakarta merupakan daerah yang masih memegang nilai budaya dan bisa menjadi representasi dari budaya jawa secara luas.
“Di samping itu Yogyakarta sendiri memiliki akses yang bagus ke obyek wisata unggulan yakni Candi Borobudur dan Prambanan,”terangnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto, Agus Pandu Purnama mengakui jika saat ini penerbangan langsung dari mancanegara ke Bandara Adisutjipto memang masih minim. Pihaknya mencatat baru 4 penerbangan dari luar negeri yaitu dua penerbangan dari Malaysia dan sisanya dari Singapura.
Kapasitas bandara Adisutjipto memang sangat terbatas, sebab luas Bandara Adisutjipto hanya 85.361.514 m2.Terminal A atau penerbangan domestik menggunakan lahan 9.201 m2 sementara Terminal B untuk penerbangan internasional menggunakan lahan sekitar 5.936 m2. Dengan lahan yang cukup terbatas tersebut, kapasitas Apron juga hanya 11 parking stand dan menggunakan lahan total seluas 32.436 m2. (erfanto linangkung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *