MALIOBORO – PT Taspen (persero) terus berusaha meningkatkan layanan mereka terhadap nasabah. Saat ini, ada 4,2 juta peserta aktif dan 2,5 juta peserta pensiun yang tersebar di seluruh Indonesia yang mereka kelola. Tahun ini, mereka menargetkan peningkatan kinerja disbanding dengan tahun 2017 yang lalu.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, aset PT Taspen (persero) sepanjang 2017 bertumbuh Rp32 triliun atau 16% dari posisi Rp198,61 triliun menjadi Rp230,36 triliun pada akhir tahun lalu. Di tahun itu juga PT Taspen membukukan keuntungan (unaudited) sebesar Rp713,37 miliar atau sebesar 104,19% dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017.
“Peningkatannya memang luar biasa. Dibanding tahun 2016, hasil usaha meningkat sebesar 188,52%,” ungkap Iqbal.
Tahun ini sejumlah strategi telah mereka siapkan terutama dalam menyambut era digitalisasi saat ini. Langkah besar yang dilakukan oleh PT Taspen menyambut era digital adalah dengan pemanfaatan teknologi melalui Digitalisasi Pelayanan Pembayaran Pensiun meliputi Pengembangan Sistem New e-Dapem, dan penerapan Taspen Smartcard.
Kebijakan tersebut mereka berlakukan secara nasional di mitra bayar dengan menggunakan otentikasi online terpusat dengan berbasis data biometrik seperti sidik jari (fingerprint), perekaman wajah (face recognition), dan perekaman suara (voice recognition). Pemanfaatan teknologi dimaksud dapat dijadikan sebagai bentuk proof of life (pembuktian penerima pensiun masih hidup) yang dapat diakses melalui aplikasi mobile.
“Aplikasi ini dapat diinstall pada smartphone (otentikasi mandiri / self authentication) penerima pensiun atau mitra bayar sehingga dapat mempermudah proses otentikasi agar lebih cepat, dan akurat,” paparnya. (Erfanto Linangkung)