MALIOBORO.NEWS, Yogyakarta – Investor pasar modal di Indonesia tahun ini tumbuh signifikan di tengah masa pandemi yang belum usai. Jumlah investor pada 2020 mencapai 3 juta lebih.
“Total investor di pasar modal mencapai 3,02 juta, baik saham, reksa dana maupun obligasi. Itu adalah kenaikan 22 persen dari tahun 2019,” ujar Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi seperti dikutip dari iNews dalam diskusi virtual, Kamis (13/8/2020).
Inarno menuturkan, investor aktif harian pada tahun ini naik. Jika dibandingkan investor aktif harian 2019 sekitar 50.000 sampai 60.000 frekuensi transaksi per hari. Namun, hingga Juni 2020 jumlah investor aktif harian mencapai sekitar 93.000 hingga 112.000.
“Kalau kita lihat di Januari-Maret 2020 masih 50.000. Namun, kita lihat mulai Juni 2020 kenaikannya luar biasa, investor aktif harian adalah 93.000 sampai peak-nya di 112.000. Kalau kita bandingkan kenaikannya dengan tahun lalu hampir 100 persen,” katanya.
Sementara dilihat posisi pasar modal Indonesia di antara bursa kawasan ASEAN, frekuensi transaksi harian meningkat, di mana sebelum 2017 frekuensi transaksi harian Indonesia selalu nomor dua di bawah Thailand. Bahkan, di Thailand pada 2015 frekuensi transaksi hariannya mencapai 368.000 kali, Indonesia masih 222.000 kali.
“Kita ingat bahwasannya kita melakukan T+2 di 2018 pada November itu mulai kita di atas Thailand dan terus mulai 2018, 2019, dan Mei 2020 kita meninggalkan cukup jauh dibandingkan Thailand. Kita sekarang yang tertinggi transaksi hariannya dibandingkan negara ASEAN,” ujarnya.
Di wilayah DI Yogyakarta, Karesidenan Kedu dan Banyumas, Bursa Efek Indonesia Perwakilan – Yogyakarta mencatat hal yang sama. Pertumbuhan investor selama masa pandemi meningkat signifikan sebesar 14%.
Kepala Bursa Efek Indonesia Perwakilan – Yogyakarta, Irfan Noor Riza menuturkan bahwa sampai bulan Juli 2020, BEI mencatat rata-rata transaksi per bulan yang cukup membanggakan sebesar Rp2,35 triliun.
“Tidak hanya Indonesia, hampir semua negara mengalami kemunduran ekonomi karena pandemi Covid-19. Kita harus memanfaatkan pandemi untuk kita bangkit. Masyarakat bisa memanfaatkan pasar modal sebagai wadah investasi,”pungkas Irfan.(bkn)