MALIOBORO – Kebutuhan uang pecahan baru selama lebaran nanti diperkirakan akan mengalami kenaikan. Bank Indonesia menyiapkan uang sebesar Rp 7 triliun untuk kebutuhan masyarakat selama lebaran nanti. 40 lembaga keuangan DIY baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) telah disiapkan menjadi tempat penukaran uang pecahan baru selama menjelang lebaran nanti.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Budi Hanoto mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya kebutuhan masyarakat Yogyakarta selalu meningkat. Selain untuk berbelanja kebutuhan selama ramadhan dan lebaran, tradisi bagi-bagi uang pecahan baru kepada sanak famili masih kental.
Oleh karena itu, perputaran uang selama ramadhan dan lebaran nanti diperkirakan akan lebih cepat dibanding biasanya.
“Kebutuhan uang pecahan baru melonjak drastis, karena memang tradisi setiap tahun pasti terjadi. Kesempatan ini sebenarnya juga kami gunakan untuk menarik uang lusuh di tingkat masyarakat. Tahun lalu, Bank Indonesia berhasil menarik uang lusuh sebesar Rp 5,5 miliar selama libur lebaran. Tahun ini, target penarikan uang lusuh lebih banyak dibandingkan dengan realisasi tahun lalu,”ujarnya.
Bank Indonesia Yogyakarta memperkirakan kebutuhan masyarakat akan uang baru meningkat 40 persen selama lebaran dibanding lebaran tahun lalu. Peningkatan ini tidak lepas dari bertambahnya cuti bersama yang diberlakukan oleh pemerintah.
Liburan yang lebih lama mengakibatkan uang yang dibelanjakan masyarakat lebih banyak lagi. Untuk memperlancar penukaran uang, Bank Indonesia telah memerintahkan agar perbankan memaksimalkan peran mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kantor mereka.
Selain itu, sama seperti tahun sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia juga akan membuka loket penukaran uang.
“Ada mobil kas keliling. Mobil ini akan mendatangi tempat strategis dan juga kantor-kantor instansi pemerintah,”ujarnya. (fan)