MALIOBORO.NEWS, Yogyakarta- FK-IJK Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan bincang-bincang keuangan bersama PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Sekuritas pada Kamis (14/1) melalui SmartFM Yogyakarta.
Kepala kantor perwakilan BEI cabang Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengatakan bahwa Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan para investor untuk berinvestasi di pasar modal, terutama investor DIY. Hal ini terlihat dengan meningkatnya jumlah investor DIY yang berjumlah 37.523 bertambah sekitar 13.509 SID dalam satu tahun. Artinya banyak masyarakat DIY yang melek investasi pasar modal. Namun di lain sisi dengan melihat perbandingan jumlah penduduk DIY yang berjumlah sekitar 3,4 juta jiwa, itu baru di angka 1%. Bila dibandingkan dengan investasi secara nasional, jumlah investor pasar modal indonesia masih relatif sangat kecil, yaitu 1,5 juta dibandingkan 172 juta jumlah penduduk Indonesia.
PT Phintraco Sekuritas yang diwakili oleh ibu Kusuma memberikan solusi bagi para insvestor dengan menjelaskan fungsi PT Phintraco Sekuritas sebagai tempat untuk bertransaksi. Nasabah tidak bisa langsung membeli atau menjual saham melalui BEI, OJK ataupun perusahaan yang bersangkutan. Artinya, di sinilah peran Phintraco Sekuritas untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya berinvestasi sedini mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal di kemudian hari, salah satunya di pasar modal yaitu saham.
Saat ini saham yang beredar di BEI ada sekitar 711 saham di mana 400 sahamnya berupa saham syariah. Saham syariah menjadi bentuk penawaran pilihan bagi masyarakat untuk berinvestasi, sehingga masyarakat bisa berinvestasi secara aman dan nyaman.
“Phintraco hadir di antara ratusan perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia. Hanya ada sekitar 13 sampai 14 perusahaan yang memiliki sistem Sharia Online Trading System (SOTS), salah satunya Phintraco. Di saham syariah sudah secara otomatis ter-screening dan terfilter. Investor tidak bisa memilih lagi atau membeli saham yang bersifat non syariah. Poin keunggalan dari Phintraco sekuritas yaitu setiap investor syariah akan dibuatkan dua akun, yaitu akun syariah dan akun reguler,” tutur Kusuma dari PT Phicantro sekuritas.
Berbicara pertumbuhan investor syariah, DIY menempati urutan ke-5 nasional tahun 2020. Angka ini bisa menjadi modal pengembangan basis syariah pasar modal di DIY.
Tahun 2021 adalah saatnya berinvestasi karena dilihat beberapa katalis positif mendukung pasar modal Indonesia. Yang pertama, pemerintah bisa menanggulangi pandemi ini karena vaksin lebih cepat datangnya. Vaksin ini gratis untuk semua masyarakat Indonesia, sehingga bisa menjadi pengembangan ekonomi. Yang kedua, stimulus fisikal membuat dorongan untuk pertumbuhan ekonomi.(wd/rn)