MALIOBORO.NEWS, Yogyakarta- Memasuki minggu ke-2 April 2021, Pasar Modal Indonesia mencatatkan data yang mayoritas bergerak positif. Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 16,15 persen menjadi 15,907 miliar saham dari 13,695 miliar saham pada pekan sebelumnya. Kemudian, peningkatan diikuti oleh rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 4,40 persen menjadi 1.047.771 kali transaksi dari pekan yang lalu sebanyak 1.003.634 kali transaksi.
Kapitalisasi pasar selama sepekan turut meningkat 1,02 persen menjadi Rp7.174,001 triliun dari Rp7.101,430 triliun pada penutupan pekan lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan juga mengalami kenaikan sebesar 0,98 persen pada level 6.070,209 dari 6.011,456 pada pekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan 10,52 persen menjadi Rp9,510 triliun dari Rp10,628 triliun pada pekan lalu.
Selama sepekan ini, BEI mencatatkan masing-masing satu Obligasi dan Sukuk, serta dua Pencatatan Perdana Saham dan Waran. Pada Rabu (7/4), Obligasi Berkelanjutan IV Pegadaian Tahap IV Tahun 2021 (Obligasi IV Tahap IV) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Pegadaian Tahap IV Tahun 2021 (Sukuk I Tahap IV) yang diterbitkan oleh PT Pegadaian (Persero) mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi IV Tahap IV dicatatkan dengan nilai nominal Rp3.280.000.000.000,00, sedangkan Sukuk I Tahap IV dengan nilai nominal Rp765.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi IV Tahap IV adalah idAAA dan Sukuk I Tahap IV adalah idAAA. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 21 Emisi dari 17 Emiten senilai Rp24,63 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp436,15 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 129 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 143 seri dengan nilai nominal Rp4.169,77 triliun dan USD400,00 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp6,89 triliun. (wd)