Indeks

Harga Bahan Makanan Sumbang Angka Kemiskinan Terbesar

Pelatihan-wartawan-daerah-bank-indonesia
Pelatihan-wartawan-daerah-bank-indonesia

MALIOBORO – Pengendalian harga bahan makanan sangat diperlukan, karena kenaikan harga makanan akan memiliki dampak yang cukup banyak terhadap kondisi suatu daerah ataupun suatu wilayah. Kenaikan harga juga memiliki dampak langsung terhadap kemiskinan.

Deputi Ekonomi Makro Kementerian Perekonomian RI, Iskandar Situmorang mengatakan, harga bahan makanan memiliki pengaruh sangat besar terhadap angka kemiskinan. Ia mencatat, bahan makanan mampu menjadi 73,12 persen angka kemiskinan di tanah air selama ini.

“Beras juga sangat berpengaruh,” ujarnya.

Beras lanjutnya, mampu menyumbang kemiskinan sebesar 21,8 persen. Di mana setiap harga beras naik sebesar 10 persen, maka akan menyebabkan penambahan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,2 juta orang di Indonesia. Namun, yang menjadi pekerjaan rumah adalah rokok yang mampu menyumbang angka kemiskinan sebesar 11 persen. Padahal, rokok bukan kebutuhan utama dan tidak semua orang mengonsumsi, namun justru berpengaruh cukup besar terhadap kemiskinan.

“Kenaikan harga akan mengakibatkan penurunan daya beli dan karena daya beli turun maka kemiskinan akan naik,” terangnya.

Kenaikan harga juga akan mengerek angka inflasi semakin tinggi. Inflasi tinggi akan membebani APBN semakin besar. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkankan tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN). Padahal, setiap kenaikan suku bunga Surat Berharga Nasional (SBN) sebesar 1 persen, akan memicu kenaikan suku bunga yang harus dibayar sebesar Rp 300 miliar.

(erfanto linangkung)

Exit mobile version