MALIOBORO – Perekonomian DIY pada triwulan III-2017 terhadap triwulan II-2017 (q-to-q) tumbuh sebesar 5,55 persen. Pertumbuhan triwulan III-2017 lebih baik dibanding kondisi triwulan III- 2016 yang hanya tumbuh 5,30 persen, dan jauh lebih baik dibanding pertumbuhan triwulan II-2017 yang hanya sebesar 0,13 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, JB Priyono, perekonomian triwulan III-2017 terutama digerakkan oleh aktivitas kategori jasa pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh 15,37 persen terhadap triwulan sebelumnya. Hal ini sudah menjadi siklus tahunan karena di triwulan ketiga realisasi pencairan anggaran program pemerintah mencapai puncaknya.
“Kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan juga tumbuh sebesar 14,61 persen, terutama digerakkan oleh musim panen komoditas-komoditas tanaman pangan, perkebunan semusim dan tahunan, jasa pertanian, dan kehutanan,” ujarnya.
Demikian pula kategori konstruksi juga menunjukkan peningkatan aktivitas tinggi dengan tumbuh sebesar 9,37 persen yang disebabkan penyelesaian pembangunan infrastruktur dan fasilitas ekonomi baik dari anggaran pemerintah pusat, daerah, maupun swasta.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan PDRB triwulan III-2017 (q-to-q) digerakkan oleh komponen-komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nonprofit, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto, pengeluaran ekspor luar negeri, dan juga pengeluaran impor luar negeri.
Pertumbuhan tertinggi triwulan III-2017 ini dibanding triwulan II-2017 adalah pengeluaran impor luar negeri yang mencapai 37,22 persen. Pembentukan modal tetap bruto selama triwulan III-2017 juga tumbuh cukup tinggi yaitu sebesar 9,73 persen, sedikit lebih baik dibanding pertumbuhan triwulan III- 2016.
”Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh 6,26 persen, lebih tinggi dibanding kondisi triwulan yang sama tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi karena dipengaruhi pengeluaran gaji ke-13 yang diterimakan di triwulan II-2016,” tambahnya.
(erfanto linangkung)