MALIOBORO – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan jumlah investor pasar modal di DIY cukup signifikand alam satu dekade terakhir. Tahun 2009
jumlah investor baru mencapai angka 900 orang, namun hingga akhir Oktober 2018. Kemarin jumlah investor pasar modal asal DIY mencapai 37.639 orang.
Hal ini menunjukkan jika minat masyarakat DIY untuk berinvestasi di pasar modal cukup tinggi. Selain itu, kondisi ini juga menunjukkan jika masyarakat DIY sudah banyak yang melek pasar modal.
Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta mencatat nilai transaksi rata-rata perbulan dari sejumlah investor yang ada di DIY mencapai Rp 722 miliar. angka tersebut merupakan transaksi rata-rata dari bulan Januari hingga Oktober 2018 ini. Kemungkinan besar, angka tersebut akan berubah di akhir tahun.
Sebagai rasa terima kasih kepada masyarakat DIY, karena bekerjasama
dengan sejumlah pihak, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta akan
mencoba memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori
penciptaan login kartu akses dari KSEI terbanyak dalam satu perguruan
tinggi.
Jumlahnya kemungkinan besar adalah 3.000 orang. Kartu akses tersebut
berguna bagi investor untuk mengkroscek mengetahui Portofolio mereka.
Hal ini merupakan salah satu model upaya transparansi dari BEI kepada masyarakat terutama investor. Sebab, selama ini BEI menganggap
kesadaran masyarakat untuk melakukan kroscek portofolio mereka sangat
rendah.
“kami melihat baru sekitar 10 persen dari total investor DIY yang rajin melakukan kroscek portofolio mereka,”tutur Kepala BEI Yogyakarta, Irfan Noor Riza.
Oleh karena itu, pihaknya akan berusaha menekan pertumbuhan masyarakat untuk melakukan login kartu akses tersebut di DIY. Dalam pemecahan rekor Muri yang akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tersebut, dari 3.000 investor setidaknya ada sekitar 1.674 investor baru.
Dalam pemecahan rekor MURI tersebut, nantinya pihak BEI juga akan menggelar konser musik bersama Rizky Febian dan juga Letto. Dan ia berharap tidak hanya selesai di konser, namun di akhir tahun 2018 ini paling tidak ada 40 ribu investor pasar bursa berasal dari DIY. Sehingga target 10 persen dari seluruh penduduk DIY bisa tercapai dengan baik.
“Penduduk DIY itu ada 3,4 juta orang. Dan target 10 persen jumlah penduduk melek pasar modal sudah tercapai,”tambahnya.
Irfan mengakui jika jumlah transaksi pasar modal di DIY masih tergolong rendah ketika dibandingkan dengan Kota Semarang ataupun Solo. Sebab, selama ini investor pasar modal di DIY lebih didominasi oleh investor retail. Apalagi 30 persen dari jumlah investor yang ada DIY berasal dari mahasiswa. (erl)