MALIOBORO – Jika dulu Kartini mengawali perjuangannya dengan gagasan, kini semangat yang sama dituangkan perempuan dalam berbagai bidang. Contohnya adalah tiga wanita yang sukses berkat usahanya yang tekun dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan teknologi.
Menjadi seorang wanita, sekaligus driver GO-JEK, tidak menghalangi Pipin untuk mencetak prestasi dan mengenyam kesuksesan sebagai seorang pengusaha batik. Ibu dua anak asal Yogyakarta ini merasakan betul bagaimana kehadiran teknologi mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Wanita 37 tahun ini pertama kali mengenal GO-JEK tahun 2015 akhir saat pertama kali aplikasi tersebut ada di Kota Yogyakarta. Saat itu, dia sudah berkecimpung sebagai pengusaha batik dan sering melakukan pameran ke Jakarta.
Ketertarikannya masuk GO-JEK berawal dari maraknya orang yang mendaftar di perusahaan aplikasi tersebut. Awal menjadi driver GO-JEK, tidaklah mudah bagi seorang wanita.
“Saya ingin bergabung dengan GO-JEK karena ingin memperluas relasi, tetapi suami sempat khawatir. Maklum saat itu jumlah driver perempuan masih relatif sedikit dan masih dipandang sebelah mata,” tutur Pipin.
Usaha batik yang dirintis dari sosial media ini pun semakin maju berkat keuletannya dalam mengenalkan usahanya saat dia sedang bekerja menjadi driver GO-JEK. Ada satu kebiasaan Pipin saat sedang menerima order, yakni memberikan kartu nama kepada setiap pelanggan. Ia melakukan ini bukannya tanpa alasan, karena tak jarang ia memperoleh pesanan batik dari orang-orang yang menjadi customernya di GO-JEK.
“Saya pernah dapet customer orang Kalimantan yang sedang liburan di Jogja. Sepanjang jalan kita ngobrol. Alhamdulillah customernya tertarik dengan usaha saya dan memesan beberapa ratus potong kain batik untuk perayaan Natal komunitas gerejanya” katanya.
Dampak positif teknologi yang dihadirkan GO-JEK juga dirasakan oleh Ruminah, pemilik kuliner legendaris Ayam Geprek Bu Rum. Siapa warga Jogja yang tak kenal kuliner yang satu ini. Meski warungnya terlihat sederhana, namun selalu penuh oleh pelanggan terutama di jam makan siang.
Sebagai seorang pengusaha wanita sekaligus nenek tujuh orang cucu, Ruminah tergolong sukses. Berbekal keahliannya memasak kini Ruminah bisa menjangkau ratusan warga Jogja yang ingin mencicipi cita rasa masakannya. Ruminah merintis usaha ayam gepreknya sejak 2003.
Hingga kini dia telah memiliki 6 cabang di Kota Yogyakarta. Seiring dengansemakin ketatnya kompetisi usaha kuliner ayam geprek, Ruminah memutuskan untuk bergabung menjadi mitra GO-FOOD.
Saat ini, tak kurang dari ratusan order ayam geprek masuk lewat GO-FOOD tiap harinya. Ruminah membuktikan lewat kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi, dirinya bisa sukses dalam karir tanpa harus mengorbankan perannya sebagai seorang istri, ibu dan nenek.(fan)