MALIOBORO – Nilai ITK DIY selama triwulan III-2017 tercatat sebesar 119,09. Angka ini menggambarkan
persepsi konsumen terkait dengan kondisi ekonomi yang berada pada taraf optimis (ITK>100). Artinya, kondisi ekonomi konsumen selama triwulan berjalan meningkt lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, menyebutkan persepsi konsumen terkait dengan pengaruh perubahan harga (inflasi) terhadap total konsumsi selama triwulan III-2017 tercatat sebesar 118,93 dan berada pada taraf optimis. Level optimisme dari indeks ini meningkat cukup nyata dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (indeks sebesar 113,48).
“Persepsi optimis indeks ini dipengaruhi oleh kondisi harga barang dan jasa kebutuhan rumah tangga yang secara agregat mengalami kenaikan harga yang relatif rendah,” tutur Kepala BPS DIY, JB Prioyono.
Di samping itu, pola konsumsi rumah tangga selama masa liburan, pergantian tahun ajaran sekolah, dan perayaan hari raya relatif tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Mereka akan tetap mengonsumsi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan selama perayaan liburan dan hari raya maupun kebutuhan untuk menunjang tahun ajaran sekolah meskipun terjadi kenaikan harga komoditas barang dan jasa
Secara level, optimisme konsumen selama triwulan III-2017 sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2017 (ITK sebesar 122,35). Membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong ketiga indeks penyusun ITK. Indeks pendapatan kini, indeks pengaruh perubahan harga terhadap konsumsi, dan indeks volume konsumsi barang dan jasa semuanya berada pada taraf optimis dengan level yang hampir sama.
Indeks pendapatan ini merepresentasikan perkembangan jumlah pendapatan yang diterima oleh konsumen rumah tangga selama triwulan berjalan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Nilai indeks ini tercatat sebesar 119,27 dan berada pada taraf optimis.
“Artinya, sebagian besar konsumen memiliki persepsi positif terkait dengan nilai nominal pendapatan yang diterima selama triwulan berjalan,” paparnya.
Mereka menerima pendapatan dalam jumlah nominal yang lebih tinggi/meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Momentum liburan sekolah, pergantian tahun ajaran baru, dan perayaan hari raya Idul Fitri masih mewarnai peningkatan aktivitas perekonomian yang berimbas pada peningkatan pendapatan usaha maupun upah yang diterima pekerja.
Rumah tangga tunggal yang didominasi oleh pelajar/mahasiswa dan berstatus sebagai penerima pendapatan menerima transfer pendapatan yang lebih besar selama triwulan berjalan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pendapatan transfer ini untuk memenuhi kebutuhan daftar ulang maupun biaya kuliah/sekolah pada saat pergantian tahun ajaran sekolah.
(erfanto linangkung)